Putri Silampari Musi Rawas, Mandi di Telaga Tengah Hutan, Dirayu Bujang Tulup, Begini Kisahnya

Putri Silampari Musi Rawas, Mandi di Telaga Tengah Hutan, Dirayu Bujang Tulup, Begini Kisahnya

Cerita rakyat Musi Rawas Putri Silampari mandi di telaga Desa MUara Megang.-Ilustrasi-Cerita Rakyat Musi Rawas

BACA JUGA:Asal Usul Tari Silampari, 7 Bidadari Turun Mandi, Si Bungsu Menikah dengan Pemuda Asal Curup di Musi Rawas

Dalam kesendiriannya bidadari Seringgu Pisat menangis dan mengucapkan sumpah. Jika selendangnya ditemukan laki-laki maka akan dijadikannya suami.

Tapi jika yang menemukannya wanita maka akan dijadikan saudara. Tiba-tiba Seringgu Pisat mendengar suara manusia yang mendekatinya.

Ternyata dia adalah Bujang Penulup yang menyapa dan membujuknya (Merayu ). 

Terjadilah percakapan, sehingga Bidadari Seringgu Pisat setuju untuk ikut bersama Bujang Penulup ke desanya.

BACA JUGA:Gubernur Sumsel H Herman Deru Berharap Pelayanan Kesehatan Lebih Maksimal dan Sempurna Lagi

Sampai di rumah, ibu Bujang Penulup menyambut kedatangannya dengan gembira.

Karena akan mendapatkan seorang menantu yang cantik dan sopan santun. 

Kejadian ini menjadi perbincangan masyarakat di Desa Muara Megang. 

Seringgu Pisat ternyata dapat mengobati penyakit Koreng (Puru) diderita Bujang Penulup yang sekarang akan menjadi suaminya.

BACA JUGA:Resmikan Musim Baru DBL, Menpora: Kontribusinya Nyata Terhadap Prestasi Basket Indonesia

Dengan kesaktian yang dimilikinya, Bidadari Seringgu Pisat dapat membuat Bujang Penulup berubah menjadi pemuda sangat tampan dan gagah.

Tak lama kemudian terjadilah pernikahan antara Bujang Penulup dan Bidadari Seringgu Pisat.

Sejak itulah kehidupan mereka berubah sama sekali. Dahulu mereka miskin dan sengsara sedangkan sekarang mereka hidup dalam berkecukupan. 

Hal ini disebabkan karena Seringgu Pisat mempunyai kelebihan atau mukjizat dapat menanak nasi cukup dengan padi satu urai (satu tangkai). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: