Putri Silampari Musi Rawas, Mandi di Telaga Tengah Hutan, Dirayu Bujang Tulup, Begini Kisahnya
Cerita rakyat Musi Rawas Putri Silampari mandi di telaga Desa MUara Megang.-Ilustrasi-Cerita Rakyat Musi Rawas
BACA JUGA:Soal Pengemis Anak di Lubuklinggau Setor ke Seseorang, Polisi Berikan Penjelasan
Bujang Penulup bergegas ke pondok dan menggendong anaknya.
Tanpa disadari Bujang Penulup langsung ke dapur membuka tutup periuk nasi yang sedang mendidih.
Niat mau mengambil nasi untuk anaknya makan ternyata di dalam periuk hanya terdapat seurai padi.
Bujang Penulup terkejutdan sadar telah melanggar pantangan dari istrinya.
BACA JUGA:Efek Positif Jika Tol Palembang – Bengkulu Sudah Jadi, Lubuklinggau Juga Mendapatkan Imbasnya
Setelah istrinya pulang dari mencuci pakaian di sungai melihat tutup periuk nasinya sudah terbuka maka Seringgu Pisat menangis.
Karena dengan dilanggarnya pantangan itu menyebabkan mukjizat dimilikinya menghilang.
Semenjak itulah dia harus menanak nasi seperti orang biasa dijemur dan ditumbuk terlebih dahulu.
Setelah menjadi beras baru dapat dimasak dan memasaknya harus disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga agar cukup.
BACA JUGA:Hati-hati! Rusak Mika Jendela Pesawat Kena Denda Rp 2,5 Miliar
Dengan demikian kebutuhan akan padi semakin banyak, sehingga persedian padinya semakin menipis.
Pada suatu hari Seringgu Pisat akan mengambil padi di lumbung, melihat padinya sudah sangat sedikit.
Tanpa sengajar dia melihat ada selendang di dasar lumbung.
Dengan perasaan yang sangat bahagia diambilnya selendang tersebut langsung dipakainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: