Putri Silampari Musi Rawas, Mandi di Telaga Tengah Hutan, Dirayu Bujang Tulup, Begini Kisahnya
Cerita rakyat Musi Rawas Putri Silampari mandi di telaga Desa MUara Megang.-Ilustrasi-Cerita Rakyat Musi Rawas
MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – Cerita rakyat Putri Silampari Musi Rawas berasal dari Desa Muara Megang Kecamatan Muara Lakitan.
Konon menurut cerita, di Desa Muara Megang, tinggal seorang pria yang punya penyakit paru atau koreng.
Selain itu di telaga hutan Desa Muara Megang Kecamatabn Muara Lakitan, tersiar kabar ada 7 bidadari turun dari kayangan untuk mandi.
Dari kisah inilah konon muncul Legenda Putri Silampari yang hingga kini belum diketahui asal kebenarannya.
BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Tuah Negeri Pasang Strategi, Belanda Takut Dengan Busa Warna Merah
Silampari itu sendiri berasal dari kata Silam dan Peri. Silam artinya menghilang, sedangkan Peri merupakan Bidadari.
Sehingga banyak orang mengartikannya Silampari merupakan Bidadari yang Hilang.
Dikutip dari buku Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas, kisah Putri Silampari berawal dari suatu tempat diberi nama Tebat Limbang .
Tempat ini berada di hutan larangan atau angker di Desa Muara Megang Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas.
BACA JUGA:Ini Jadwal Pembangunan Tol Lubuklinggau, yang Hubungkan Palembang dengan Bengkulu
Konon di Hutan Tebat Limbang ini terdapat sebuah telaga berasal dari mata air dilereng bukit kecil.
Telaga ini dianggap angker dan dikramatkan oleh penduduk, karena saat hujan panas selalu terbentang pelangi (Rone).
Pada saat ada pelangi, turun 7 bidadari berasal dari khayangan untuk mandi di Telaga Tebat Limbang.
Pada waktu 7 bidadari mandi, di hutan Tebat Limbang terdengar bunyi-bunyian ramai seperti suara gendang, gong yang mengeluarkan Nada Siampari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: