3 Keutamaan Puasa Zulhijah dan 3 Lafal Niatnya

3 Keutamaan Puasa Zulhijah dan 3 Lafal Niatnya

3 Keutamaan Puasa Dzulhijjah dan 3 Lafal Niatnya--

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Keutamaan puasa Zulhijah penting diketahui setiap muslim dan bulan Zulhijah adalah salah satu bulan istimewa yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Sebelum merayakan Idul Adha 2023, umat muslim disunnahkan melakukan puasa sunnah itu diantaranya Puasa Zulhijah (1-8 Zulhijah) dan Puasa Arafah (9 Zulhijah).

Di bulan ini, umat islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan saleh seperti sedekah dan berzikir.

Ada banyak sekali keutamaan puasa Zulhijah yang bisa didapatkan setiap muslim yakni dari pahala yang berlipat ganda, penghapusan dosa hingga hari pembebasan dari siksa neraka.

BACA JUGA:Ini Lokasi Salat Idul Adha 2023 Muhammadiyah di Musi Rawas, Ada yang Digabungkan

BACA JUGA:Puasa Arafah Kapan? NU Berbeda Muhammadiyah, ini Penjelasan KH Cholil Nafis

Dikutip dari nu.or.id, umat Islam Indonesia memasuki bulan Dzulhijjah 1444 H pada Selasa 20 Juni 2023.

Di 10 hari pertama bulan terakhir Hijriah ini, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa. Sebab, bulan ini bukan saja termasuk dalam asyhurul hurum, tetapi juga ada hadits Nabi Muhammad saw yang menyatakan keutamaan puasa di bulan tersebut.

Setidaknya, ada tiga keutamaan berpuasa pada sembilan hari pertama bulan tersebut sebagaimana dikutip dari Muhamad Abror, melalui tulisannya berjudul 'Puasa Dzulhijjah: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya',.

1. Dilipatgandakan pahala

BACA JUGA:Keyla Azzahra Purnama, Paskibraka Nasional dari Lubuklinggau, Atlet Voli yang Biasa Hidup di Asrama

BACA JUGA:Cuma di Jaman Jokowi, Libur Idul Adha 2023 Serasa Idul Fitri, ini Rinciannya

Pahala ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya.

Hal ini sebagaimana disebut dalam hadits Rasulullah saw. “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi). Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula al-Qari’, Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).

2.  Penghapusan dosa

Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah bersabda yang artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim). Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).

BACA JUGA:Makin Panas, Nama Mantan Bupati Muratara Disebut Dalam Dakwaan Suap Proyek PUPR

BACA JUGA:Satu JCH Asal Lubuklinggau Masih Dirawat, Jemaah Haji Indonesia di Mekah Dapat Menu Nusantara

3.  Hari pembebasan dari siksa neraka

Termasuk keutamaan hari Arafah adalah Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari ini dibanding hari-hari lainnya.

Rasulullah saw bersabda yang artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).

Waktu Puasa Sunnah Dzulhijjah Waktu pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah adalah pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah. Khusus tanggal delapan dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal sembilan dinamakan puasa Arafah.

BACA JUGA:Jemaah Haji Harus Hindari 6 Kegiatan Ini, Jika Tidak Bisa Jadi Masalah

BACA JUGA:Terbaru! Syarat Uji SIM Harus Punya Sertifikat Sekolah Mengemudi

Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.

Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan puasa sunnah Dzulhijjah. Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi menjelaskan, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka mendapat pahala keduanya.

Misalnya bertepatan hari Arafah seseorang melakukan puasa qadha Ramadhan dengan niat qadhanya saja, secara otomatis juga memperoleh kesunnahan puasa Arafah (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, h. 224).

Niat Puasa

BACA JUGA:Tidak Lulus UTBK SNBT Unsri, Masih Bisa Ikuti USMB, ini Caranya

BACA JUGA:Amalan yang Pas untuk 10 Hari Pertama di Bulan Zulhijah

Adapun niat puasa Dzulhijjah ini adalah sebagai berikut.

Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”

BACA JUGA:Permintaan Libur Idul Adha 2023 Dipenuhi, Berikut Respon Muhammadiyah

BACA JUGA:Wajib Tahu! ini 4 Larangan bagi Panitia Kurban, Nomor 3 Sering Terjadi di Masyarakat?

Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah) نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”

Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: nu.or.id