Cerita Rakyat Musi Rawas, 6 Pantangan Putri Silampari, Jika Dilanggar, Begini Jadinya

Cerita Rakyat Musi Rawas, 6 Pantangan Putri Silampari, Jika Dilanggar, Begini Jadinya

Tari Silampari menurut cerita rakyat Musi Rawas erawal dari turunnya 7 bidadari dari khayangan di MUara Kati Lama Kabupaten Musi Rawas-Dokumen-Disbudpar Musi Rawas

BACA JUGA:Lubuklinggau dari Carita Rakyat, Lubuk Tempat Persembunyian Dayang Torek Dianggap Keramat

Hidup berbahagia Bujang Penulup dan istrinya Seringgu Pisat berlangusung hingga mereka dikaruniai seorang anak laki-laki.

Konon menurut cerita pada suatu hari istri Bujang Penulup sedang pergi ke sungai untuk mencuci pakaian.

Sedangkan Bujang Penulup sendiri membersihkan rumput dekat pondoknya (Rumah).

Tiba-tiba putranya terbangun dari tidur dan menangis minta makan.

BACA JUGA:Sumpah Bereng Kecik, Orang Kupang Jangan Menikah dengan Tanah Periuk Sebelum Kambing Bertanduk Emas

Bujang Penulup bergegas ke pondok dan menggendong anaknya.

Tanpa disadari Bujang Penulup langsung ke dapur membuka tutup periuk nasi yang sedang mendidih. 

Niat mau mengambil nasi untuk anaknya makan ternyata di dalam periuk hanya terdapat seurai padi.

Bujang Penulup terkejutdan sadar telah melanggar pantangan dari istrinya. 

BACA JUGA:Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?

Setelah istrinya pulang dari mencuci pakaian di sungai melihat tutup periuk nasinya sudah terbuka maka Seringgu Pisat menangis.

Karena dengan dilanggarnya pantangan itu menyebabkan mukjizat dimilikinya menghilang.

Semenjak itulah dia harus menanak nasi seperti orang biasa dijemur dan ditumbuk terlebih dahulu. 

Setelah menjadi beras baru dapat dimasak dan memasaknya harus disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga agar cukup. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: