Dikecam Gubernur dan Wali Kota, Willie Salim Minta Maaf ke Warga Palembang, ini Katanya

Willie Salim minta maaf kepada warga Palembang atas kontennya--
LINGGAUPOS.CO.ID – Konten masak rendang yang dilakukan Willie Salim di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang ramai dikecam. Pasalnya disebutkan rendang ludes, gara-gara ditingal 10 menit ke toilet.
Sehingga muncul narasi, bahwa warga Palembang tidak bisa diatur, tidak tertib, tidak taat aturan, rakus dan berbagai macamnya. Bahkan oleh netizen dibandingkan dengan warga Papua yang tertib saat konten masak Bobon Santoso.
Kecaman dan kalimat sesalsan terkait konten Willie Salim pun datang dari berbagai pihak, mulai Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Wali Kota Palembang, presenter senior Helmy Yahya hingga pihak lainnya.
Ini Kata Gubernur Sumsel
BACA JUGA:17 Universitas di Sumatera yang Masuk Top 100 Unirank, Swasta Maupun Negeri
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengomentari konten tersebut saat acara Pembukaan Semarak Ramadan 1446 H, di Masjid Taqwa, Palembang, Sabtu pagi 22 Maret 2025.
“Wong kito yang salah? Idak, dio memang sengaja,” “tegasnya seperti dikutip dari sumateraekspres.id, Minggu 23 Maret 2025.
Menurut Gubernur, kalau dilihat anak-anak yang belum cukup umur, akan menganggap bahwa itu benar. “Padahal gawe wong nyari duit, kito dipermaluken,” sesalnya.
Dia tidak menyalahkan warga yang mengambil daging rendang di panci itu, karena menurutnya memang dipancing. “Saya minta, janganlah nama Palembang karena hanya untuk membuat konten dikorbankan oleh pelaku oknum,” ucap Herman Deru.
BACA JUGA:45 PTS di Indonesia yang Masuk Daftar Top 100 Unirank 2024, Bisa Jadi Pilihan Kuliah
Menurutnya, justru yang diharapkan konten kreator ini mengangkat kebaikan-kebaikan daerah. Jangan membuat konten yang merugikan nama daerah.
“Saya tidak yakin kalau masyarakat Palembang mau berebut itu kalau tidak dalam pengkondisian,” tegasnya.
Karena menurutnya, orang Palembang sudah tidak heran dengan daging dan ikan.
“Kalau dibuat seperti itu, dibuat konten kemudian disiarkan di seluruh dunia seakan-akan kita orang yang ditonjolkan sesuatu yang tidak baiknya. Padahal ini demi nambah followers, mungkin bagi pelaku,” imbuhnya.
BACA JUGA:Viral Bukan karena Program atau Kebijakan, Bupati Jeneponto Ngamuk di Jalan, Tantang Warga Berkelahi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: