Cerita Rakyat Musi Rawas, Tuah Negeri Pasang Strategi, Belanda Takut Dengan Busa Warna Merah

Cerita Rakyat Musi Rawas, Tuah Negeri Pasang Strategi, Belanda Takut Dengan Busa Warna Merah

Sejarah Tuah Negeri melawan Belanda--

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – Wilayah Tuah Negeri di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) awalnya merupakan sebuah daerah yang diberi nama Dusun Rantu Boso. 

Sejalan waktu ada seorang di dusun tersebut datang seorang bujang tua dari Dusun Rejang Sawah Lebong (sekarang dikenal Rejang Lebong) merantau mencari jodoh. 

Bujang Tua ini menurut cerita memiliki nama Si Kumbang yang mempunyai kesaktian tinggi. 

Pada kisah cerita rakyat Musi Rawas tentang asal usul Tuah Negeri, Si Kumbang sempat membantu Negeri Palimbang yang diserang tentara Belanda

BACA JUGA:Cerita Rakyat Keramat Moneng Tekending di Musi Rawas, Pemimpin Suku Kubu Marah, Seberangi Sungai Satu Langkah

Lantas Sunan Negeri Palembang memita bantuan Si Kumbang yang kala itu dikenal mempunayi nama Tuah Negeri. 

Untuk mengalahkan Belanda, Si Kumbang membuat strategi memasang kasur busa merah di sepanjang Sungai Musi dan Sungai Sungsang. 

Tujuannya agar pasukan Belanda mengira kasur busa warna merah itu api yang mengelilingi seluruh perairan Sungai Musi dan Sungai Sungsang. 

Terutama Tuah Negeri yang pada malam itu diberikan gelar kehormatan sebagai Depati. Sejak malam itu resmilah Tuah Negeri menjadi Depati.

BACA JUGA:Rekannya Digerebek Polisi, Pemuda Muatara Hilang Setelah Menyeberangi Sungai, Sudah 24 Jam Lebih

Gelar ini diberikan karena jasa yang telah diberikannya pada Negeri Palimbangan untuk turut mengusir Belanda.

Kesunanan Palimbangan juga setiap bulannya akan mengirimkan bahan makanan pokok kepada Tuah Negeri. 

Untuk itulah dikatakan Palimbangan tunduk kulu, karena kesaktian, kehebatan dan kepandaiannya.

Selanjutnya nama Tuah Negeri diabadikan menjadi nama dusun sebelumnya Dusun Rantu Boso menjadi Desa Tuah Negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: