Perdebatan! Hukum Potong Rambut dan Kuku Sebelum Idul Adha, Sunnah, Wajib Atau Haram? Ini Kata Buya Yahya

Perdebatan! Hukum Potong Rambut dan Kuku Sebelum Idul Adha, Sunnah, Wajib Atau Haram? Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya memberikan penjelasan soal hukum potong kuku dan rambut memasuki 1 Dzulhijjah hingga Idul Adha. Foto: tangkapan layar YouTube Al-Bahjah Tv-Istimewa-tangkapan layar YouTube Al-Bahjah Tv--

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Sebentar lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan segera merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H atau Hari Raya Kurban.

Menjelang Idul Adha kerap kali umat muslim diingatkan akan batas waktu potong kuku dan rambut sebelum Hari Raya Idul Adha.

Melaksanakan ibadah kurban pada momen Idul Adha adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam yang mampu.

Ibadah ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berbagi kepada sesama.

BACA JUGA:Bila Tidak Ingin Hewan Kurban Idul Adha 2023 Tak Sah! Buya Yahya: Jangan Sembelih di Waktu ini

BACA JUGA:Wajib Disimak, Hewan Kurban Patungan Tidak Sah, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Ketika tiba Hari Idul Adha, umat muslim disunnahkan untuk melakukan ibadah kurban. Namun ada yang menyebutkan bahwa saat akan berkurban harus potong kuku dan rambut.

Pendakwah Buya Yahya melalui ceramahnya melarang melakukan potong rambut dan kuku sejak 1 Dzulhijjah hingga Idul Adha.

Menurutnya, tidak potong rambut dan kuku dari tanggal 1 Dzulhijjah sampai hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah hukumnya sunnah.

, DISWAY.ID - Pendakwah Buya Yahya melalui ceramahnya melarang melakukan potong rambut dan kuku sejak 1 Dzulhijjah hingga Idul Adha.

BACA JUGA:Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Diperbolehkan, Kalau Ikut Pemerintah, Begini Pendapat Buya Yahya

BACA JUGA:Kurban Idul Adha tapi Belum Aqiqah, Bolehkah? Buya Yahya: Kesalahan Fiqih Pertama

Menurutnya, tidak potong rambut dan kuku dari tanggal 1 Dzulhijjah sampai hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah hukumnya sunnah.

"Kesimpulannya para ulama pada Madzhab Syafi'i, hukumnya menahan diri agar tidak memotong kuku dan rambut bagi yang ingin berkurban waktu masuk 1 Dzulhijjah hukumnya adalah sunnah. Bukan haram memotong rambut dan kuku," sambungnya.

Menurut Buya Yahya, perbedaan pendapat Madzhab dalam masyarakat harus disertai penjelasan, agar tidak terjadi perdebatan.

"Misalnya Anda menghadirkan Mahzab selain Syafii dan Jumhur Ulama, dan Anda berkata kalau mau kurban jangan potong rambut Potong Kuku. Orang awam akan langsung ribut dan ini ndak boleh," terangnya.

BACA JUGA:Pendapat Buya Yahya Tegas Puasa Arafah Bareng Arab Saudi Diperbolehkan, Begini Penjelasannya!

BACA JUGA:Ingin Menjadi Haji yang Mabrur? ini Tips Buya Yahya Agar Ibadah Haji tak Sia-Sia

Memang ada pendapat ulama yang mengatakan bahwa memotong rambut dan kuku saat memasuki Dzulhijah bagi pengurban hukumnya haram dan akan terkena denda.

Namun hal itu tak berlaku dengan orang yang memotong rambut saat umroh dan haji.

"Dalam jumhur ulama dan Mahzab Syafii hal tersebut hukumnya sunah," ujarnya.

Buya Yahya menjelaskan, alasan dari hukum ini barang siapa yang tidak memotong rambut dan kuku saat memasuki Dzulhijjah, maka jasadnya akan dimerdekakan dari api neraka.

BACA JUGA:Ikut Puasa Arafah Arab atau Pemerintah Indonesia? Buya Yahya: Jangan Mengatakan Ini Salah

BACA JUGA:Dahulukan Puasa Arafah atau Puasa Hutang? ini Penjelasan Buya Yahya

"Bagi pengurban disunahkan tidak memotong rambut dan kuku saat memasuki 1 Dzulhijjah, biar dimerdekakan jasanya dari api neraka," jelasnya.

Kendati demikian, Buya Yahya mengimbau apabila kuku sudah kotor dan hitam meskipun akan berkurban, boleh dipotong.

"Memotong kuku sebelum berkurban adalah tidak wajib. Kalau kukunya hitam, kotor mending dipotong aja daripada membuat orang jijik sama Anda," pungkasnya.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id