Dugaan Monopoli Bisnis di Lapas, Anak Yasonna Laoly Dilaporkan ke KPK

Dugaan Monopoli Bisnis di Lapas, Anak Yasonna Laoly Dilaporkan ke KPK

Bupati Meranti, Muhammad Adil Kena OTT KPK-Dok. KPK---

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Dugaan terlibat dalam praktek monopoli bisnis di dalam lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas) anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Yamitema Tirtajaya Laoly dilaporkan ke KPK.

Laporan dilayangkan langsung kelompok yang mengatasnamakan Komrad Pancasila. .

Koordinator Komrad Pancasila, Antony Yudha mengatakan,"Datang hari ini ke KPK untuk membuat aduan supaya bisa ditelusuri dugaan-dugaan tersebut apakah ada yang bisa berpotensi menjadi tindak pidana korupsi atau tidak," katanya, Senin, 8 Mei 2023.

Antony menyebut laporan itu mereka layangkan berdasarkan kabar yang menyebut keterlibatan Yamitema diduga terlibat dalam monopoli bisnis di Lapas.

BACA JUGA:Ida Dayak Batal ke Lubuklinggau, Benarkah? Ini Kata Wali Kota Lubuklinggau

BACA JUGA:Bertahap, Layanan Kantor Cabang dan ATM BSI Kembali Pulih

"Berdasarkan dari isu yang beredar, adanya monopoli bisnis di dalam lingkungan lapas. Intinya mulai dari barang-barang kebutuhan sehari-hari di lapas, baik itu makanan dan minuman sebagainya," kata dia.

Antony mengatakan beberapa kegiatan perekonomian di lapas seperti pengadaan makanan dan minuman, dilakukan Yayasan Jeera Foundation.

Di mana, kata Antony, yayasan itu merupakan bagian dari PT Natur Palas Indonesia yang dimiliki Yasonna dan beroperasi di ratusan lapas.

Ia menyebut direksi perusahaan itu dimiliki oleh Yamitema Laoly yang merupakan anak dari Menkumham.

BACA JUGA:Ayam Geprek Mas Andre Hadir di Tugumulyo, Catat Alamatnya

BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Lantik Kades Mambang, Maha Putra: Siap Jalankan 9 Program Musi Rawas MANTAB

“Tiap lapas itu berisi ribuan napi, dari pengadaan itu bisa dibayangkan berapa jumlah keuntungan apabila isu-isu itu benar adanya,” ujar dia.

Antony berharap KPK mengungkap ada atau tidaknya tindak pidana korupsi dalam dugaan bisnis anak Menkumham di Lapas.

"Kita berharap supaya laporan ini ditindak, kita tau bahwa yg diduga terlibat adalah anak menteri, kita meminta kepada presiden turun tangan dalam permasalahan ini, supaya penyelidikan hukumnya bisa berjalan," ungkapnya.  

Sebelumnya, Tio Pakusadewo bongkar bisnis gelap dalam lapas. Menurut Tio bahwa terdapat bisnis yang di kelola dengan resmi dalam lapas, mulai dari makanan hingga narkoba.

BACA JUGA:Menjadi Caleg, Mundur dari Wali Kota, ini Kata SN Prana Putra Sohe

BACA JUGA:Wawako Lubuklinggau Buka Pelatihan Kewirausahaan Bagi Wirausaha Pemula: Jangan Takut Gagal untuk Memulai Usaha

Tio menjelaskan berbagai program di jalankan oleh salah satu foundation, dengan berbagai program, mulai dari musik hingga pelatihan.

“Gw dilarang oleh menggunakan narkoba di dalam, tapi kita tahu bahwa di dalam sana mereka juga jual narkoba,” terang Tio.

Selain itu dalam lapas itu juga banyak bisnis lain, mulai dari ngecas handphone hingga jualan hanphone pada hari-hari tertentu.

Dalam video dengan Uya Kuya yang diunggah di akun Uya Kuya TV, Tio menjelaskan bahwa kalau punya uang kita akan jadi raja di dalam sana.

BACA JUGA:Apa Itu SKS Kuliah? Calon Mahasiswa Wajib Tahu!

BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Lantik 59 Kades dan Ketua TP PKK Desa, ini Pesannya

Tio menjelaskan bahwa dulu ada disco dalam sebuah kamar, di mana malam-malan tertentu ada pesta dan yang datang adalah KS atau kepala suku.

“Gua pernah datang sekali namun sayangnya tidak cocok, semua ada bahkan pabriknya ada didalam, salah satunya sinta atau rokok sintetis,” papar Tio.

Tio juga menjelaskan apa bahwa seperti vape ganja, pengaturnya ada didalam, meskipun pabriknya berada di luar sana.

“Otaknya di dalam dan pabriknya di luar, ini seperti kartel,” ungkap Tio.

BACA JUGA:Alhamdulillah! Kuota Haji Indonesia Dapat Tambahan 8.000, Pelunasan Bipih Diperpanjang

BACA JUGA:Viral di Medsos Perempuan Cantik Istri Dosen di Lubuklinggau Masuk DPO, Polisi Berikan Penjelasan

Menurut Tio, lapas tersebut tak lepas dari peran Kalapas, dan kalau Kalapas benar pastinya bawah-bawahnya benar, tapi kalau kalapas tidak benar, semuanya pasti tidak benar.

Gak mungkin sipir tidak mengetahui kalau adanya peredaran narkoba dalam lapas, omong kosong jika lapas tidak mengetahuinya.

Sedangkan yang menjalankan bisnis terebut adalah Napi dan Napi itu tidak ada yang bego, mereka semua cerdas-cerdas semua.

Tio juga mengungkapkan bahwa penipuan on line yang menyasar TKW ada kelompoknya sendiri itu, ada komunitas. 

BACA JUGA:Sebaiknya Jokowi Juga ke Sumatera Selatan, Banyak Loh Jalan Rusak

BACA JUGA:Bupati OKI Iskandar Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Alasannya Tidak Bisa Ditolak

Menurut Tio bisnis itu yang ngatur tetap di luar, namun yang pelaksanaannya penipuan itu kebanyakan di dalam dan banyak banget.

Tio juga mengungkapkan bahwa saat ini ada foundation yang menguasai Lapas, di mana badan tersebut di gagas olah mantan napi dan dia menggaet salah satu anak Menteri.

Foundation itu katanya bertujuan untuk membuat tujuan agar napi mempunyai tujuan hidup yang lebih baik, akan tetapi semuanya juga tidak pengaruh.

“Foundation itu bukan dibawah pemerintah dan merupakan swasta yang menguasi beberapa bisnis dalam penjara, mulai dari makanan hingga kegiatan napi dalam penjara,” papar Tio.(disway.id)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: