Menjadi Caleg, Mundur dari Wali Kota, ini Kata SN Prana Putra Sohe

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID - Bupati OKI Iskandar mundur karena menjadi calon legislatif (Caleg). Bagaimana dengan Wali Kota Lubuklinggau? 

Apakah Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe juga harus mundur, karena ia menjadi Caleg untuk DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)? 

Ditanya mengenai rencana mundur ini, H SN Prana Putra saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kewajiban mundur dari Kepala Daerah (Kada) adalah 13 hari sebelum penetapan Daftar Calon Tetap (DCT). 

"Kan ketentuannya 13 hari sebelum penetapan DCT. Masak baru Daftar Calon Sementara (DCS) sudah membuat surat pengunduran diri," jelas H SN Prana Putra Sohe yang dihubungi via telepontelepon, Selasa 9 Mei 2023.

BACA JUGA:Bupati OKI Iskandar Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Alasannya Tidak Bisa Ditolak

Ia menjelaskan bahwa saat ini sedang berproses menjadi DCS setelah parpol mendaftar bakal calon legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Ditambahkan Nanan, begitu SN Prana Putra Sohe biasa dipanggil, bahwa penetapan DCT yakni pada 4 Oktober 2023. Sementara pelaksanaan pemilu pada 14 Februari 2024.

"Jadi 13 hari sebelum 4 Oktober 2023 itu, yakni hari penetapan DCT, sudah harus mengundurkan diri, " tambah Wali Kota. 

Sementara pada 18 September 2023, H SN Prana Putra Sohe sudah habis masa jabatannya sebagai Wali Kota Lubuklinggau. 

BACA JUGA:Viral di Medsos Perempuan Cantik Istri Dosen di Lubuklinggau Masuk DPO, Polisi Berikan Penjelasan

Kebetulan ditambahkan Nanan terhitung ia habis masa jabatan, sudah melebihi batas waktu 13 hari sebelum penetapan DCT. 

Seperti diketahui sebelumnya terkait pelaksanaan Pemilu, Bupati OKI Iskandar mundur dari jabatannya. Karena ia menjadi Caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN). (*) 

Sumber: