Sederet Peristiwa Bersejarah yang Terjadi di Lapangan Merdeka Lubuklinggau, Peristiwa yang Tak Akan Terlupakan

Setelah pemerintah RI menyatakan untuk menyatukan seluruh unsur militer antara lain, Tentara Rakyat Indonesia (TRI), dan Laskar Rakyat sehingga hanya ada satu kesatuan yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI).

BACA JUGA:27 Oktober Memperingati Hari Listrik Nasional, Begini Sejarah Masuknya Listrik

Begitu juga dengan seluruh unsur TRI dan Laskar Rakyat dalam Divisi VIII/Garuda Sumatera Selatan menjadi Tentara Nasional Indonesia.

Semua kegiatan penyatuan TRI dan Laskar menjadi TNI dilakukan di Lapangan Merdeka. Kolonel Maludin Simbolon selaku panglima divisi VIII/Garuda yang melantik mereka.

• Lapangan Merdeka Sebagai Tempat Serah Terima Kedaulatan 1949

Setelah melalui perundingan Konferensi Meja Bundar yang memaksa Belanda menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia pada 27 Desember 1949 yang ditandatangani di Den Haag.

BACA JUGA:Hari ini, Jumat 27 Oktober 2023 Merupakan Hari Listrik Nasional ke 75 Tahun, Berikut Sejarahnya

Kemudian disusul dengan acara yang serupa di daerah RI yang diduduki Belanda termasuk Lubuklinggau.

Penyerahan kedaulatan untuk wilayah Kawedanan Musi Ulu dibawah pemerintahan Kabupaten Musi Ulu Rawas dari pihak Belanda kepada pihak Republik yang diwakili Letkol Bambang Utoyo, Residen Abdul Rozak, Bupati Adjis, Kapten AR. Saroinsong, dan pejabat sipil militer lainnya yang dilaksanakan pada 30 desember 1949 di Lapangan Merdeka,  Lubuklinggau.

Selanjutnya, Lapangan Merdeka juga dijadikan sebagai tempat kegiatan reuni dan napak tilas perjuangan SUBKOSS (Sub Komandemen Sumatera Selatan) pada 1988.

Nah, itulah ulasan terkait sederet peristiwa yang terjadi di Lapangan Merdeka atau yang sekarang kita kenal sebagai Taman Kurma atau Lapangan Masjid Agung Assalam. Semoga ulasan ini dapat menambah pengetahuan. (*)

Sumber: