Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?
Mitos dari cerita rakyat, warga Desa Tanah Periuk dan Lubuk Kupang tidak bisa menyatu akibat sumpah Bering Kecik.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
BACA JUGA:Kerajaan Ulak Lebar di Lubuklinggau, Terlahir dari Kayangan, Dayang Torek Jadi Rebutan Para Raja
Karena perselisihan yang terjadi tidak menemui jalan perdamaian, Depati Jalak Rogong berpikir untuk menanyakan kelemahan Bering Kecik.
Ia kemudian mencari tahu melalui adik kandungnya Kademong istri dari Bering Kecik. Jalak Rongong menulis surat untuk adiknya dimasukkan dalam buluh (bambu).
Lalu buluh itu dihanyutkan ke Sungai Kelingi tempat biasa adiknya mandi. Saat adiknya Kademong sedang mandi di tepian Sungai Kelingi, buluh tersebut berputar-putar mengelilingi Kademong.
Karena merasa heran dan penasaran, maka buluh tersebut diambilnya. Dalam buluh tersebut terdapat surat dari kakaknya Depati Jalak Rogong di Ulak Kebur Tanjung Kemoneng.
Isi surat tersebut intinya jika Kademong sayang pada kakaknya, Depati Jalak Rogong menayakan rahasia kematian suaminya.
Setelah membaca surat dari kakaknya itu Kademong merasa sangat sedih manakah harus dia pilih.
Sebab keduanya kakak kandung dan suaminya merupakan orang yang sangat disayanginya.
Kademong sangat sedih sekali sehingga sehari-hari terus saja termenung.
BACA JUGA:Simak! Ini Daftar 24 Partai Politik yang Lolos Pemilu 2024
Bering Kecik lantas bertanya kepada istrinya, mengapa setiap dirinya pulang selalu murung dan sedih.
Kala itu Kademong menjawab dirinya merasa sedih karena suaminya selalu menyimpan rahasia.
Namun dijawab oleh Bering Kecik, dirinya tidak pernah merahasiakan apapun dari istrinya.
Lantas istrinya berkata sudah beberapa tahun mereka menjadi suami istri, namun Bering Kecik tidak pernah memberitahu dimana letak kelemahan kesaktiannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: