Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?

Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?

Mitos dari cerita rakyat, warga Desa Tanah Periuk dan Lubuk Kupang tidak bisa menyatu akibat sumpah Bering Kecik.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Setelah Ridwan Mukti, DPRD Musi Rawas Sepakat Dukung Pembentukan Sumsel Barat

Dari penemuan itu semua rombongan sepakat menetap. Maka desa yang ditempati dinamakan Desa Tanah Periuk sampai dengan sekarang. 

Setelah meraka bermukim kehidupan masyarakat aman, tanah subur dan letaknya strategis pada zaman itu.

Untuk menggantikan Depati Jalak Rogong sebagai pemimpin, diangkatlah seseorang dianggap sakti yakni Jago Pati. 

Jago Pati merupakan seorang dukun sakti dihormati penduduk sampai dia meninggal dunia. 

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Lubuklinggau Dekatkan Badan Usaha dengan Program JKN

Kuburannya sampai sekarang dianggap penduduk setempat sebagai keramat seperti halnya makam Depati Jalak Rogong dan Depati Elang Ranau. 

Menurut mitos, penduduk Desa Tanah Periuk yang asalnya dari Ulak Kebur Tanjung Kemuning , teriakan Bering Kecik sebelum meninggal  dianggap penduduk sumpahan orang sakti.

Itulah sebabnya dari dahulu sampai sekarang antara Desa Tanah Periuk dengan Desa Lubuk Kupang sangat jarang terdengar saling menikah.

Demikian sejarah terbentuknya Desa Tanah Periuk Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas. Artikel ini dikutip dari buku Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: