Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?
Mitos dari cerita rakyat, warga Desa Tanah Periuk dan Lubuk Kupang tidak bisa menyatu akibat sumpah Bering Kecik.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
BACA JUGA:Asal Usul Desa Tanah Periuk Musi Rawas, Berawal dari Perang Saudara, Berebut Lahan Kekuasaan
Jalak Rogong memberikan tanah kepada adik kandung dan iparya di Lubuk Kupang.
Tak lama kemudian Kademong dan Bering Kecik pindah ketempat yang baru di Dusun Lubuk Kupang (sekarang menjadi Kelurahan Lubuk Kupang) yang sangat subur.
Bahkan banyak pula penduduk dari Ulak Kebur Tanjung Kemoneng ikut berpindah ke Dusun Lubuk Kupang.
Seiring waktu dusun tersebut semakin ramai dan untuk memimpin Dusun tersebut ditujuklah Bering Kecik.
Pertimbangannya Bering Kecik merupakan orang paling disegani, baik dan mempunyai kesaktian luar biasa.
Dia juga mempunyai seorang adik laki-laki bernama Bujang Kurap berambut sangat panjang mempunyai kesaktian.
Pekerjaan bujang kurap sehari-hari hanyalah berdiam diri, makan dan tidur, tidak ada pekerjaan pasti.
Beberapa tahun kemudian Bering Kecik ingin memperluas daerahnya karena semakin hari penduduknya semakin bertambah banyak.
Untuk itu dia mengajukan permohonan kembali kepada Depati Jalak Rogong meminta penambahan tanah kekuasaan.
Namun sayangnya keinginan dari Bering Kecik sebagai adik ipar ini tidak dapat dikabulkan Depati Jalak Rogong.
Sehingga menimbulkan sengketa antara Bering Kecik dan Depati Jalak Rogong. Sejak itulah terjadi permusuhan antara Bering Kecik dan Depati Jalak Rogong.
Lama kelamaan, permusuhan pun semakin meruncing, bahkan terjadi saling menantang untuk berperang. Sehingga perang saudara pun terjadi dalam waktu yang sangat panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: