Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?

Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?

Mitos dari cerita rakyat, warga Desa Tanah Periuk dan Lubuk Kupang tidak bisa menyatu akibat sumpah Bering Kecik.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Profil Ketua Baznas Mura KH Bahana, yang Diisukan Jadi Bakal Calon Wakil Bupati Mendampingi Ratna Machmud

Tidak lama peperangan terjadi, terdengar pekik kematian dari Bering Kecik. Tapi anehnya jasad Bering Kecik tidak diketahui tempatnya.

Dalam teriakannya Bering Kecik bersumpah, rahasia suami jangan semuanya diungkapkan atau diceritakan pada istri.  

Lalu apabila diantara orang yang berasal dari Ulak Kebur Tanjung Kemoneng beristrikan atau bersuamikan orang Lubuk Kupang maka hidupnya tidak akan selamat. 

Nah sumpah tersebut sampai sekarang orang-orang dari kedua belah pihak (Ulak Kabur Tanjung Kemoneng dan Lubuk Kupang) tidak berani melakukannya.

BACA JUGA:Depati Bodo Negeri Ulak Lebar di Lembah Bukit Sulap, Pernah Menjadi Hulubalang Kesultanan Palembang Darussalam

Walaupun ada yang mencoba melaksanakannya menurut mitos mengalami kegagalan alias tidak selamat. 

Setelah mendengar Bering Kecik meninggal, Kedemong meminta Bujang Kurap menyusul kakaknya yang telah meninggal akibat kalah perang. 

Sebelum membangunkan Bujang Kurap, Kademong menyiapkan makanan. 

Karena kaget mendengar kakak kandungnya meniggal dunia dibunuh Depati Jalak Rogong, Bujang Jurap terbang mencari keberadaan jasad Bering Kecik.

BACA JUGA:Mitos Kerajaan Ulakl Lebar di Lubuklinggau, Dayang Torek Silam di Bukit Sulap, Sempat Diculik Sultan Palembang

Padahal kala itu rambut Bujang Kurap panjang hingga Delapan Hasta. Karena terburu-buru Bujang Kurap tidak meggelungkan rambutnya dan salah arah.

Seharusnya dia pergi ke Barat tapi menyimpang ke arah Utara. Sehingga menembus Aur Berduri antara Desa Pedang dan Lubuk Kupang.

Kemudian rambutnya yang panjang sampai Delapan Hasta tersangkut pada Aur Berduri. Lantas Bujang Kurap meninggal dunia tidak bisa tertolong lagi. 

Konon orang menyebutnya kematian Bujang Kurap disebut dengan Mati Kempunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: