Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?
![Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?](https://linggaupos.disway.id/upload/f6e9398973a4d80542c4f1dd9558623e.jpg)
Mitos dari cerita rakyat, warga Desa Tanah Periuk dan Lubuk Kupang tidak bisa menyatu akibat sumpah Bering Kecik.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
Tidak lama peperangan terjadi, terdengar pekik kematian dari Bering Kecik. Tapi anehnya jasad Bering Kecik tidak diketahui tempatnya.
Dalam teriakannya Bering Kecik bersumpah, rahasia suami jangan semuanya diungkapkan atau diceritakan pada istri.
Lalu apabila diantara orang yang berasal dari Ulak Kebur Tanjung Kemoneng beristrikan atau bersuamikan orang Lubuk Kupang maka hidupnya tidak akan selamat.
Nah sumpah tersebut sampai sekarang orang-orang dari kedua belah pihak (Ulak Kabur Tanjung Kemoneng dan Lubuk Kupang) tidak berani melakukannya.
Walaupun ada yang mencoba melaksanakannya menurut mitos mengalami kegagalan alias tidak selamat.
Setelah mendengar Bering Kecik meninggal, Kedemong meminta Bujang Kurap menyusul kakaknya yang telah meninggal akibat kalah perang.
Sebelum membangunkan Bujang Kurap, Kademong menyiapkan makanan.
Karena kaget mendengar kakak kandungnya meniggal dunia dibunuh Depati Jalak Rogong, Bujang Jurap terbang mencari keberadaan jasad Bering Kecik.
Padahal kala itu rambut Bujang Kurap panjang hingga Delapan Hasta. Karena terburu-buru Bujang Kurap tidak meggelungkan rambutnya dan salah arah.
Seharusnya dia pergi ke Barat tapi menyimpang ke arah Utara. Sehingga menembus Aur Berduri antara Desa Pedang dan Lubuk Kupang.
Kemudian rambutnya yang panjang sampai Delapan Hasta tersangkut pada Aur Berduri. Lantas Bujang Kurap meninggal dunia tidak bisa tertolong lagi.
Konon orang menyebutnya kematian Bujang Kurap disebut dengan Mati Kempunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: