Soal Pengunjal BBM Subsidi di SPBU Lubuklinggau Sumatera Selatan, Begini Saran Kapolres untuk Pertamina

Soal Pengunjal BBM Subsidi di SPBU Lubuklinggau Sumatera Selatan, Begini Saran Kapolres untuk Pertamina

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi saat di SPBU yang ada peristiwa sepeda motor terbakar--

BACA JUGA:275 Juta Rhoma Irama Bikin Kang Emil dan Sandiaga Uno Tertarik, Begini Reaksinya

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Lubuklinggau diduga masih melayani oknum yang membeli BBM untuk dijual kembali. 

Hasil penelusuran di lapangan, para pengunjal (sebutan orang yang membeli BBM untuk dijual kembali) berebut antre untuk memperoleh BBM jenis pertalite dengan pemilik kendaraan lainnya. 

Bahkan diduga ada oknum yang mengoperasiki an Nozel (tempat mengisi BBM) menerima imbalan setiap kali pengunjal tersebut membeli BBM. 

Modusnya cukup rapi, si pengunjal tidak langsung memberikan imbalan saat antre BBM.  

BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Antrean Panjang BBM Subsidi di SPBU Lubuklinggau Sumatera Selatan, Polisi Harus Tegas

Setelah selesai mengisi BBM jenis Pertalite berulang kali, mereka baru memberikan imbalan kepada oknum yang mengoperasikan Nozel. 

Kondisi ini sangat meresahkan pemilik kendaraan lain yang memang benar-benar membeli BBM untuk pribadi atau bukan dijual kembali.  

Belum lagi bahaya yang bisa ditimbulkan dari aktivitas mereka ini. Seperti kejadian di SPBU Taba Lestari, pengendara yang mengunjal BBM Pertalite menggunakan tangki modifikasi motornya terbakar . 

Pantauan di lapangan masih banyak ‘pengunjal’ BBM bersubsidi antre berulang-ulang menggunakan motor jenis Suzuki Thunder dan Mega pro yang kapasitas tangkinya mencapai  Rp 18 liter. 

BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Syariah Lubuklinggau Serahkan Mart-Booth Masjid di Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau

Tangki sengaja mereka modifiasi agar mendapatkan BBM banyak untuk dijual kembali. Dalam sehari mereka bisa antre BBM di satu SPBU lima kali 

“Sekali isi, biasanya memberikan uang tambahan Rp 5 ribu ke oknum petugas SPBU agar mereka lancar antre berulang kali,” ungkap salah seorang pengendara yang sedang antre membeli Pertalite di salah satu SPBU di Kota Lubuklinggau. 

Hasil BBM yang mereka beli dengan cara antre berulang kali tersebut dijual kembali dengan harga Rp 12.000 per liter.

Ada yang dijual di depan rumah mereka, ada juga dijual dengan mereka yang butuh BBM dalam jumlah banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: