Tenaga Fisioterapi RS AR Bunda Lubuk Lingau, Asal Rupit Muratara, Korban Tewas Kapal Karam di Bengkulu

Almarhumah Riska Nurjanah (kanan)--facebook Liza Umary
LINGGAUPOS.CO.ID – Korban tewas dalam insiden kapal karam di Bengkulu, diketahui adalah tenaga fisioterapi RS AR Bunda Lubuk Linggau dan berasal dari Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Korban yakni Riska Nurjanah (28), yang menjadi satu dari 7 korban tewas dalam tragedi tenggelamnya kapal wisata bahari Pulau Tikus Bengkulu di Samudera Hindia, Minggu 11 Mei 2025 sekitar pukul 17.00 WIB.
Diketahuinya Riska Nurjanah ini adalah tenaga fisioterapi RS AR Bunda Lubuk Linggau berdasarkan komentar dari netizen di media sosial. Selain itu juga diketahui bahwa almarhumah berasal dari Rupit, Muratara.
Juga dijelaskan oleh netizen, bahwa ayah almarumah yakni Mariyo, adalah guru matematika di SMP Rupit. Mereka pun ramai-ramai mendoakan agar Riska Nurjanah diterima amal ibadahnya.
“Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. Telah meninggal dunia ananda kami Riska Nurjanah binti Mariyo, kami bersaksi bahwa ananda orang yg baik, Husnul khotimah untukmu anak,” tulis Liza Umary di akun Facebook miliknya.
10 Orang Masih Hilang
Menurut pendataan yang dilakukan tim gabungan dari Kepolisian, Basarnas, keluarga korban hingga Dinas terkait, diketahui korban Kecelakaan kapal wisata di Bengkulu ada10 orang dinyatakan hilang.
Dalam insiden ini diketahui kapal naas itu berisi 104 orang, kemudian diketahui 7 orang meninggal dunia, 87 orang selamat. Sehingga diketahui 10 orang hilang.
Humas Basarnas Bengkulu Mega Maysilva bahwa pendataan penumpang kapal wisata 3 saudara memang sudah selesai.
"Memang untuk yang meninggal ada 7 dan saat ini sudah kembali ke rumah duka masing-masing, namun masih ada yang belum terkonfirmasi atau masih dalam pencarian yakni ada 10 orang lagi," ungkap Mega.
Sementara itu Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, S.Sos, MH mengatakan memang masih ada beberapa korban yang masih dalam pencarian . Bengkulu tourism
Senin 12 Mei 2025 akan dilakukan pencarian oleh tim SAR dan tim pencarain lainya. "Kalau memang penumpang yang hilang belum juga terkonfirmasi maka memang akan mengadakan oprasi SAR, tapi kita lihat dulu perkembangannya," jelas Sudarno.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: