Sindikat Perjokian SBMPTN Terungkap, Cara Kerjanya Canggih Seperti Film Agen Rahasia
LINGGAUPOS.CO.ID - Polisi berhasil membongkar sindikat perjokian SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri).
Cara kerja para pelaku canggih seperti film agen rahasia karena menggunakan teknologi.
Para pelaku memodifikasi baju yang akan digunakan peserta ujian. Serapi mungkin, memasukkan kabel dalam baju peserta.
Lalu, memasang kamera di kancing lengan baju. Juga, membuat perangkat komunikasi.
BACA JUGA:Pedagang Pasar Moneng Sepati Ditemukan Gantung Diri
BACA JUGA:Gelapkan Motor Mertua untuk Judi Slot
Alat itu berupa mikrofon yang dipasang di telinga peserta. Ada juga modem yang dipasang di kaki para peserta.
Peserta juga diberikan arahan tentang penggunaan alat tersebut.
Juga diajarin cara menghindar dari alat pendeteksi yang digunakan di tempat ujian berlangsung.
Saat ujian berlangsung, pelaku akan men-screenshot soal yang diperlihatkan oleh kamera yang dibawa peserta.
BACA JUGA:Pengurus Karang Taruna Lubuklinggau Dilantik, ini Permintaan Elpan Kepada Pemkot
BACA JUGA:Ketua Dewan Pers: 9 Pasal RKUHP Ancam Kemerdekaan Pers
Kemudian, diserahkan ke master untuk dikerjakan melalui sebuah aplikasi. Setelah didapat, jawabannya akan diberitahukan kepada peserta ujian melalui mikrofon yang digunakan peserta.
Komplotan itu ditangkap di kampus UPN Veteran, Jalan Rungkut Madya Gunung Anyar, Jumat, 20 Mei 2022. Tujuh orang diamankan.
Dua tersangka yang menjadi otak sindikat itu adalah MJ, warga Surabaya, dan RF, asal Kalimantan.
Lalu, komplotannya adalah RHB, MSN, ASP, MBBS, serta MSME. Mereka berperan sebagai master joki dari pesarta UMPTN.
BACA JUGA:Hendak Antar Truk, Justru Tewas di Bawah Truk
BACA JUGA:Hermansyahwiran alias Mun DJ Ditangkap Polisi
Kepala Polrestabes Surabaya Kombespol Achmad Yusep Gunawan mengatakan, dari hasil penyelidikan, peran para tersangka berbeda-beda. Ada yang menjadi operator, joki, broker, dan peserta ujian.
”Mereka melakukan aksinya bersama-sama sesuai peran yang telah dibagi,” kata perwira menengah melati tiga itu.
Sebelum ujian berlangsung, tujuh tersangka juga memiliki pekerjaan berbeda. Ada yang membuat alat. Itu dilakukan MSN.
MSN bertugas memodifikasi baju yang akan digunakan peserta ujian. Serapi mungkin, ia memasukkan kabel dalam baju peserta. Lalu, memasang kamera di kancing lengan baju. Juga, membuat perangkat komunikasi.
BACA JUGA:391 Mahasiswa Unpari Laksanakan KKN
BACA JUGA:Pembobol Rumah Tewas Dikeroyok Massa
Alat itu berupa mikrofon yang dipasang di telinga peserta. Ada juga modem yang dipasang di kaki para peserta.
Lalu, ada pem-briefing, yakni ASP. Ia bertugas memberikan arahan kepada para peserta tentang penggunaan alat tersebut.
”Para peserta ujian akan dikumpulkan ke salah satu hotel sebelum melaksanakan ujian. Di hotel itu, semua dijelaskan. Sampai pada cara menghindar dari alat pendeteksi yang digunakan di tempat ujian berlangsung. Sampai sedetail itu dijelaskan,” ucapnya.
Kemudian, RHB bertugas sebagai operator. Ia akan men-screenshot soal yang diperlihatkan oleh kamera yang dibawa peserta.
BACA JUGA:Oknum Ketua BPD Ditangkap Polisi, Ini Kasusnya
BACA JUGA:Pegawai Salon Ditemukan Membusuk
Kemudian, diserahkan ke master untuk dikerjakan melalui sebuah aplikasi. Setelah didapat, jawabannya akan diberitahukan kepada peserta ujian melalui mikrofon yang digunakan peserta.
”Mekanisme atau sistem kerja yang dibangun kelompok MJ ini adalah mereka merupakan sindikat yang menerima titipan peserta ujian SBMPTN. Baik melalui broker maupun langsung. Kemudian, dicatat oleh bagian admin. Mulai nomor ujian hingga jadwal ujian. Jurusan yang diambil serta universitas yang diinginkan,” jelas Yusep.
Tindak kriminal para tersangka itu sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Tindakan itu 99 persen berhasil.
Semua yang menggunakan jasa mereka pasti lulus masuk perguruan tinggi yang diinginkan. Tapi, untuk mendapat jasa itu, para peserta harus membayar hingga Rp400 juta.
BACA JUGA:Pelajar SMP Tewas Ditusuk Pelajar SMK dan Santri Pondok
BACA JUGA:Salurakan Bantuan Anda untuk Fathona Penderita Gangguan Cairan Empedu
”Keuntungan yang didapatkan selama melakukan aksinya mencapai miliaran rupiah. Setiap tahun, permintaan jasa mereka selalu meningkat. Terakhir, mereka melayani permintaan mencapai 60 orang,” bebernya. Namun, akhirnya tindakan mereka terhenti.
Sebab, ada informasi yang diperoleh dari masyarakat. Lalu, tim opsnal jatanras melakukan penyelidikan. Sampai akhirnya, para pelaku diamankan pada 20 Mei 2022.
Ketika itu, juga didapatkan peserta ujian di kampus UPN Veteran yang melakukan praktik curang tersebut.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan anlisis data terhadap kelompok sindikat joki UTBK SBM PTN itu, tim opsnal jatanras mendapatkan informasi keberadaan para sindikat joki. Mereka berada di rumah kontrakan daerah perumahan Wisma Permai.
Kemudian, tim mendatangi lokasi tersebut. Lalu, mengamankan beberapa pelaku berikut barang bukti peralatan joki. Polisi langsung melakukan pengembangan kepada pelaku lainnya di daerah Pondok Jati Sidoarjo, Tenggilis Mejoyo, dan Penjaringan Rungkut.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, mereka dijerat dengan Pasal 32 ayat (2) subpasal 48 ayat (2) UU 19/2016 tentang Perubahan atas UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juncto 55 KUHP. (*)
Artikel ini sudah tayang di harian.disway.id dengan judul: Joki SBMPTN Masuk Bui
Dapatkan Update Berita LINGGAUPOS.CO.ID di Google Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harian disway