Kuda Lumping, Kesenian Diikuti Pelajar di Musi Rawas yang Jadi Korban Rudapaksa, Dulunya Ritual, Ini Artinya

Kuda Lumping, Kesenian Diikuti Pelajar di Musi Rawas yang Jadi Korban Rudapaksa, Dulunya Ritual, Ini Artinya

Kuda Lumping, Kesenian Diikuti Pelajar di Musi Rawas yang Jadi Korban Rudapaksa, Dulunya Ritual, Ini Artinya -Tangkap Layar-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kuda Kepang dulunya merupakan sebuah ritual untuk menolak bala dan mengatasi berbagai musibah.

Ritual Kuda Kepang  juga dilakukan untuk meminta kesuburan pada lahan pertanian, mengharap keberhasilan panen serta menjaga supaya masyarakat aman dan tenteram.

Hal ini disebabkan, pada zaman dahulu ada kepercayaan kerusakan lingkungan, wabah penyakit dan bencana terjadi akibat kekuatan roh nenek moyang.

Setiap musibah, bencana atau berbagai masalah dalam kehidupan dulunya dihubungkan dengan roh nenek moyang.

BACA JUGA:Sejarah Kuda Lumping, Banyak Dijumpai di Lubuk Linggau dan Musi Rawas

Bahkan disusun menjadi rangkaian cerita yang berkembang menjadi mitos yang diyakini masyarakat.

Bahkan ketika ada musibah dilakukan upacara atau ritus dengan tujuan agar tidak datang lagi.

Kejadian berlangsung berulang kali ini berkembang menjadi berbagai simbol digunakan untuk kegiatan ritual.

Tapi sayangnya hingga saat ini belum ditemukan data tertulis atau prasasti yang membahas soal Kuda Kepang.

BACA JUGA:Wajib Tahu! Inilah Batas Terakhir Potong Kuku dan Rambut Bagi yang Berkurban Idul Adha 2024, ini Ketentuannya

Hanya ada relief candi terdapat pada Candi Jawi, Pasuruan. Pada relief itu memperlihatkan seorang perempuan bertapa dan pasukan berkuda yang diduga merupakan Dewi Kilisuci.

Kalaupun hal ini benar, kemungkinan Kuda Kepang sebagai tari kerakyatan zaman kuno, sudah ada sejak abad ke-12 dan mulai kental pada abad ke-13 serta ke-14.

Thomas Starmford Raffles dalam buku History of Java (1817) membahas sebuah pertunjukan di Jawa menggunakan imitasi kuda (kuda mainan).

Cerita lisan ini merupakan anggapan umum,  bahwa seni Jaranan merupakan visualisasi kisah-kasih Dewi Sanggalangit.

BACA JUGA:Kepala Puskesmas Pagar Alam Menghilang, Usai Dilaporkan Bawahan yang Pecah Bibir Karena Ditampar, Dugaan Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: