Hari Pahlawan, Mengenal Abdul Rozak Tokoh Pejuang Revolusi Fisik, Putra Daerah Sumatera Selatan

Hari Pahlawan, Mengenal Abdul Rozak Tokoh Pejuang Revolusi Fisik, Putra Daerah Sumatera Selatan

Hari Pahlawan, Mengenal Abdul Rozak Tokoh Pejuang Revolusi Fisik, Putra Daerah Sumatera Selatan--Buku: Tokoh Pejuang Kemerdekaan RI Sumatera Selatan

BACA JUGA:Kok Bisa, Nama-Nama Jalan di Belanda Ini Pakai Nama Pulau dan Pahlawan Indonesia, Berikut Buktinya

Selanjutnya, di awal kemerdekaan Abdul Rozak mendapat kepercayaan sebagai Wakil Residen Palembang dan kemudian menjadi Residen Palembang setelah AK. Gani diangkat sebagai Menteri Kemakmuran dalam kabinet Syahrir.

Peran Abdul Rozak pada Awal Kemerdekaan

Dalam struktur pemerintahan di Karesidenan Palembang yang dibentuk pada 23 Agustus 1945, Abdul Rozak menempati posisi sebagai wakil Kepala Pemerintahan Palembang, mendampingi AK Gani yang menjabat sebagai Kepala Pemerintahan Palembang.

Meski pada Oktober 1946, AK Gani diangkat sebagai Menteri Kemakmuran dalam kabinet Syahrir III di Jakarta, dan diangkat Drg M. Isa sebagai Residen Palembang dan Abdul Rozak tetap dipertahankan sebagai Wakil Residen.

BACA JUGA:Mengenal 7 Sosok Pahlawan Revolusi saat Peristiwa G30S PKI 1965

Bahkan seiring dengan diangkatnya Drg. M. Isa sebagai Gubernur Muda Sumatera Selatan, maka kedudukan Drg M. Isa digantikan Abdul Rozak sebagai Residen Palembang sejak 1 Januari 1947.

Disamping itu, jabatan AK Gani sebagai Panglima Subkoss digantikan oleh Kolonel Maludin Simbolon, dengan jabatan sebagai residen Palembang, maka Abdul Rozak praktis menjalankan pemerintahan secara penuh.

Bahkan pada saat masa agresi militer II, yakni adanya kesulitan ekonomi yang salah satu penyebabnya adalah tidak adanya alat tukar jual beli atau mata uang.

Untuk mengatasi masalah tersebut Abdul Rozak memerintahkan pembuatan/pencetakan uang kertas darurat, yang dikenal dengan nama OERIP (Oeang Kertas Republik Indonesia Palembang).

BACA JUGA:Wajib Tahu, Inilah Tujuh Pahlawan yang Berjasa dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Singkat cerita, uang yang dicetak ini dikenal sebagai DPDP (Dewan Pertimbangan Daerah Palembang). Pencetakan uang kertas ini merupakan sebuah karya besar dari Abdul Rozak di bidang Ekonomi.

Perjuangan dan pengaturan pemerintahan dilakukan secara bergerilya oleh Abdul Rozak bersama-sama dengan pemimpin militer, kebersamaan ini merupakan suatu cerminan bersatunya sipil dan militer dalam membela kepentingan Negara.

Hingga pada 17 Desember 1949, saat penyerahan kekuasaan yang dilakukan di Pagaralam diterima oleh Residen Abdul rozak, setelah perjanjian Komisi Meja Bundar.

Perjuangan Residen Abdul Rozak tersebut oleh Presiden RI Pertama Ir. Soekarno memberikan Bintang Mahaputra Utama, suatu tanda kehormatan yang diberikan oleh Negara kepada putra terbaik bangsanya yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI tanpa pamrih tidak pernah menyerah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: