Ikan Semah Disebut Ikan Dewa, Jadi Menu Sultan Lubuklinggau, Diburu Mancing Mania di 2 Lokasi Ini

BACA JUGA:Wali Kota Lubuklinggau Ganti 8 Kepala Dinas, Ada 2 yang Kosong

“Orang yang beli Ikan Semah biasanya hanya Sultan Lubuklinggau. Kalau almarhum Pak Sohe (orang tua Wali Kota Lubuklinggau) dan almarhum Maddari (mertua Mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti) palimh suka dimasak pindang,” terang Rusmini.   

Ditambahkan Rusmini, untuk Budidaya Ikan Semah, pernah dilakukan oleh peternak ikan beberapa waktu lalu.

Namun upaya ini gagal. Kalaupun berhasil, rasa Ikan Semah hasil budidaya tidak sama dengan Ikan Semah yang dipancing para pemancing mania. 

Diketahui Ikan Semah dengan nama lain Cyprinidae banyak diburu para mancing mania (sebutan orang yang hobi mancing). 

BACA JUGA:Petugas Terapi RS AR Bunda Tolak Pasien BPJS, ini Kata BPJS Kesehatan Lubuklinggau

Bagi mereka mancing mania wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), ikan konsumsi para sultan itu dikenal dengan nama Ikan Semah. 

Dikutip dari beberapa sumber, ikan air tawar pribumi ini  setiap daerah beda penyebutannya.

Masyarakat Jawa Tengah dan Timur, menyebut Ikan Semah dengan nama Ikan Tombro. 

Kemudian para mancing mania di Jawa Barat, Ikan atau Ikan Dewa dikenal dengan sebutan Ikan Kancra.  

BACA JUGA:Bukan Hanya Dijadikan Pepes, Ikan Semah Harga Rp6 Juta Jadi Asal Mula Nama Besemah Pagaralam

Beberapa daerah lain menyebutnya dengan nama Ikan Curong,  Ikan Batak, Ikan Lempon, Ikan Ihan, Ikan Sepan, Ikan Kelah, Ikan Masheer, dan Ikan Torsoro.

Namun dari sekian banyak nama, sebutan Ikan Dewa memang yang paling populer.

Jenis ikan konsumsi yang harganya mahal tersebut sejak dulu sering ditemukan menghuni kolam dan telaga yang dikeramatkan oleh masyarakat.

Selain dikeramatkan, jenis ikan keluarga karper dari suku Cyprinidae itu juga tergolong langka. Karper secara umum adalah keluarga besar Ikan Mas.

Sumber: