Ikan Semah Disebut Ikan Dewa, Jadi Menu Sultan Lubuklinggau, Diburu Mancing Mania di 2 Lokasi Ini

Ikan Semah yang didapat warga di Sunagi Kelingi Senalang Lubuklinggau-Yesi Aprianti-Facebook
BACA JUGA:Baznas Lubuklinggau Sukses Salurkan ZIS dan Beasiswa
Sementara di alam liar, ikan dewa bisa hidup dan tumbuh hingga panjang lebih dari satu meter dengan berat mencapai 30 Kg.
Untuk mencapai ukuran tersebut, ikan membutuhkan waktu yang sangat lama, belasan hingga puluhan tahun. Ini karena ikan dewa dikenal memiliki pertumbuhan yang lambat.
Dikutip dari sumber lain, Ikan Dewa atau Ikan Sema menurut cerita merupakan jelmaan Prajurit Prabu Siliwangi.
Mereka para mancing mania mungkin sudah tahu kenapa Ikan Semah disebut sebagai jelmaan Prajurit Siliwangi.
BACA JUGA:Kok Bisa, SD Negeri di Lubuklinggau, Tahun ini Cuma Terima 3 Siswa
Sesuai nama jelmaannya, Prajurit Prabu Siliwangi merupakan pasukan perang yang memiliki strategi dan kelincahan perang yang mumpuni pada zamannya.
Hal ini membuat Prajurit Prabu Siliwangi sulit dikalahkan apalagi tertangkap oleh musuh.
Demikian pula halnya Ikan Semah, para mancing mania harus mempunya kesabaran dalam menaklukkan Ikan dengan banyak nama tersebut.
Ada juga yang menyebut, Ikan Dewa atau Ikan Semah dianggap keramat karena tidak bisa ditangkap sembarangan dan harus melalui ritual khusus.
BACA JUGA:Google Sebut Pepres Publisher Rights Ancam Masa Depan Media di Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut, di alam aslinya, Ikan Dewa bisa hidup dan tumbuh dengan panjang lebih dari satu meter serta bobot mencapai 30 kilogram.
Ikan Semah atau Ikan Dewa sudah cukup langka di alam aslinya.
Ikan Semah belum banyak dibudidayakan sehingga harganya relatif lebih mahal daripada ikan-ikan jenis lain.
Ikan Semah menjadi mahal karena di Jawa Barat Ikan jenis ini dianggap keramat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: