Cerita Rakyat Musi Rawas, Kapan Bidadari Khayangan Turun Mandi ke Bumi? Catat Ini Waktunya
Cerita rakyat Musi Rawas Bujang Bekorong nikah dengan Bidadari Khayangan.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
BACA JUGA:7 Bidadari Mandi di Telaga Musi Rawas, Bikin Patah Hati Pemuda Perantau Asal Curup, Begini Kisahnya
Kepercayaan yang diberikan Bujang Bekorong kepada Enam Dehe ini ternyata dihianati.
Dehe Enam pun menyanggupi dan siap menjalankan perintah Bujang Bekorong dan Permaisurinya Dewi Bungsu.
Pergilah Bujang Bekorong mengembara meninggalkan kerajaannya dan permaisurinya yang sedang mengandung tiga bulan.
Sepeninggal Bujang Bekorong mengembara ke negeri Palembang, Permaisuri Dewi Bungsu selalu direpotkan dengan keberadaan Dehe Enam yang lama kelamaan menjadi sulit diperintah dan diatur.
BACA JUGA:Keramat Moneng Tekending, Perantau Asal Rejang Lebong Mencari Peruntungan di Musi Rawas, Bertemu SAD
Dehe Enam bertingkah laku seenaknya di kerajaan yang sementara waktu dipimpin Dewi Bungsu.
Dengan sikap Dehe Enam yang selalu, membuat jengkel Dewi Bungsu berusaha untuk membiarkannya.
Karena la sangat memikirkan kandungannya yang sudah memasuki usia 9 bulan yang menurut hitungan normal sudah menunggu harinya.
Saat yang dinanti pun tiba, Dewi Bungsu melahirkan, Dehe Enam berusaha menolong Dewi Bungsu dengan caranya sendiri.
BACA JUGA:Sumpah Bereng Kecik, Orang Kupang Jangan Menikah dengan Tanah Periuk Sebelum Kambing Bertanduk Emas
Ternyata Dehe Enam sudah merencanakan niat jahatnya kepada Dewi Bungsu.
Dewi Bungsu akhirnya melahirkan seorang putra. Dalam ketidak berdayaan Dewi Bungsu, Dehe Enam melancarkan aksinya dengan cara membunuh Dewi Bungsu.
Sementara putranya dirawat oleh pembantu tua yang bekerja di bagian dapur.
Untuk menghilangkan kecurigaan Sang Raja nantinya, Dehe Enam menanam jasad Dewi Bungsu dan jasad seekor anjing yang menyatakan kuburan putranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: