Cerita Rakyat Musi Rawas, Kapan Bidadari Khayangan Turun Mandi ke Bumi? Catat Ini Waktunya

Cerita Rakyat Musi Rawas, Kapan Bidadari Khayangan Turun Mandi ke Bumi? Catat Ini Waktunya

Cerita rakyat Musi Rawas Bujang Bekorong nikah dengan Bidadari Khayangan.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – Cerita rakyat Bujang Bekurung melegenda di Desa Muara Kati Kecamatan TPK Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Cerita rakyat ini mengisahkan kehidupan Bujang Bekorong yang menikah dengan bidadari dari khayangan bernama Dewi Bungsu. 

Tapi sebelum Bujang Bekorong mempersunting Dewi Bungsu, dia harus melalui jalan yang cukup panjang. 

Bujang Bekorong harus mencari tempat Bidadari dari Khayangan mandi di telaga seperti pesan dari neneknya. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Asal Usul Dusun Lakitan, dari Teriakan Perempuan, Berikut Sejarahnya

Dengan petunjuk apabila Ayam Beruge Putih yang dibawa Bujang Bekorong berkokok, dia harus menghentikan pengembaraannya. 

Nah Neneknya berpesan setiap malam Jumat, Bidadari Khayangan akan turun ke Mahligai untuk mandi di tempat Ayam Beruge Putuh berkokok tersebut. 

Dikutip dari buku Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Kabupaten Musi Rawas, awal mulanya, Bujang Bekorong tinggal di pondok sederhana bersama Neneknya.

Kesehariannya, Bujang Bekorong disibukan dengan membuka lahan dan bertani. Bujang Bekorong hari-harinya hanya dihabiskan di dalam pondok.

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Sejarah Kerajaan Lubuk Penjage Muara Kelingi, Sekarang Bernama Desa Lubuk Tua

Sesekali turun dari pondok menyempatkan membantu Neneknya dan mandi ke sungai, atau buang hajat.

Pada suatu hari diriwayatkan Bujang Bekorong mengahadap Neneknya untuk mohon izin dan restu akan berjalan.

Bujang Bekorong ingin sekali berkeluarga, namun la kurang ada keberanian untuk menemukan calon pendampingnya. 

Dengan keberanian yang telah direncanakan Bujang Bekorong berbicara serius dengan Neneknya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: