Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu

Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu

Desa Batu Gane yang merupakan bagian dari wilayah Selangit Kabupaten Musi Rawas yang terinspirasi dari nama ikan salai yang bau angit. -Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Mitos Kerajaan Ulakl Lebar di Lubuklinggau, Dayang Torek Silam di Bukit Sulap, Sempat Diculik Sultan Palembang

Setelah tiba di Ulak Lebar, Momot berhenti berlayar dan tinggal disana untuk beberapa lamanya. 

Di Ulak Lebar Momot numpang menetap di rumah Gindo Hilang Tengkuluk.

Lama-kelamaan Gindo yang memiliki putri yang bernama Dayang Ramelay dijodokan dengan Momot. 

Tak lama menikah Momot yang tujuannya untuk mengembara memohon ijinkepada metuanya Gindo Hilang Tengkuluk untuk melanjutkan pengembaraan untuk mencari tanah lain untuk menentap. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, 6 Pantangan Putri Silampari, Jika Dilanggar, Begini Jadinya

Gindo Hilang Tengkuluk tidak dapat mencega maksud Momot dan istrinya.

Gindo pun merestui dan berpesan, Momot diminta membawa ayam beruge putih, dan anjing kumbang. 

Tujuannya apabila ayam berugo berkokok dan anjing kumbang menggonggong, maka di sanalah Momot dan istrinya harus berhenti. 

Sebab itulah suatu pertanda tanah tersebut baik dijadikan tempat tinggal. Pergilah Momot dan istrinya mencari tanah baru. 

BACA JUGA:Kesaktian Putri Silampari Musi Rawas, 1 Butir Padi untuk Makan Sekeluarga

Dari Ulak Lebar mengikuti Sungai Malus, sampai di Kayu Penaka Caka Satang, terus kekemboyan bertemu dengan Sungai Nelang. 

Momot melanjutkan mudik melewati Bukit Pucung sampai di sebaliknya terdapat Sungai Lakitan. 

Ayam Berugo berkoko dan anjing Kumbang menggonggong belum sampai betul ke dekat Sungai Lakitan. 

Di tempat tersebut terdapat tanah tumbuh, yaitu tanah sarang semut. Tanah inilah yang digonggong ajing kumbang tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: