Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu

Desa Batu Gane yang merupakan bagian dari wilayah Selangit Kabupaten Musi Rawas yang terinspirasi dari nama ikan salai yang bau angit. -Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
Ikan salai yang pertama dibuat Momot dimakan Gindo Hilang Tengkuluk terasa pahit.
Bahkan saat Gindo memeriksa ikan dan tercium bau angit.
Sementara Momot tertidur karena kelelahan dan bermimpi melihat Ibunya Putri Bungsu turun ke bumi.
Gindo mengatakan Momot Ikan Salainya angit. Di satu sisi Momot mengigau ibunya naik ke langit lagi.
BACA JUGA:Agar Pembangunan Tol Lancar, Warga Musi Rawas Diminta Jangan Mainkan Harga
Lantas Momot berteriak, Salai angit, ibuku berada di langit.
Akhirnya Momot terinspirasi untuk mengantikan nama dusun yang dibukaknya dengan nama Dusun Salai Angit.
Lama-kelamaan dan melalui proses penyempurnaan bahasa, nama Dusun Salai Angit berganti menjadi Dusun Selangit hingga sekarang dikenal dengan daerah Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas.
Demikian sejarah daerah Selangit Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan dikutip dari cerita rakyat Musi Rawas. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: