Mitos Kerajaan Ulakl Lebar di Lubuklinggau, Dayang Torek Silam di Bukit Sulap, Sempat Diculik Sultan Palembang
Setelah bayinya dibunuh kakaknya, Dayang Torek Silam di Bukit Sulap-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Mitos Kerajaan Ulak Lebar di Kota Lubuklinggau menceritakan Raja Biku yang mendapat mu’jizat 6 orang anak dari alam dewata.
Masing-masing diberi nama Sebubur yang merupakan putra mahkota, Dayang Torek, Dayang Jeruju, Dayang Teriji, Dayang Ayu dan Dayang Iring Manis.
Dari 6 anak Raja Biku itu, salah seorang diantaranya bernama Dayang Torek memiliki kecantikan yang luar biasa.
Dayang Torek sangat disayangi kakaknya bernama Sesubur. Namun sayangnya Sesubur bayi Dayang Torek yang terpaksa dipersunting Palembang.
Sesubur beralasan, bayi Dayang Torek tersebut merupakan aib kerajaan.
Dayang Torek tidak menerima kenyataan pahit tersebut, lalu memutuskan untuk silam ke alam dewata serta membawa bayinya yang telah meninggal dunia.
Peristiwa silamnya Dayang Torek terjadi di puncak Bukit Sulap dan Sebubur tidak berdaya untuk mencegah takdir Dayang Torek.
Dikutip dari kemndikbud.go.id, awalnya Kerajaan Ulak Lebar merupakan sebuah negeri berada di kaki Bukit Sulap Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Wisata ke Pantai Buatan di Lubuklinggau, Cukup Modal Rp7.000 Sudah Bisa Berjemur Seperti Turis
Kemudian Negeri tersebut menjadi Kerajaan Ulak Lebar dipimpin Raja Biku yang mendapat mu’jizat 6 orang anak dari alam dewata.
Dayang Torek menjadi rebutan para raja dan sultan yang akan mempersuntingnya. Raja Biku memiliki kebiasaan sebagai pengembara sakti dengan gelar Delapan Dewa.
Sebab kala itu Raja Biku menguasai ilmu kesaktian yang dimiliki oleh delapan dewa.
Konon Raja Biku memiliki seorang isteri bernama Putri ayu Selendang Kuning, seorang peri jelita dari alam dewata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: