Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu

Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu

Desa Batu Gane yang merupakan bagian dari wilayah Selangit Kabupaten Musi Rawas yang terinspirasi dari nama ikan salai yang bau angit. -Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

BACA JUGA:Sumpah Bereng Kecik, Orang Kupang Jangan Menikah dengan Tanah Periuk Sebelum Kambing Bertanduk Emas 

Saat Momot berusia anak-anak, belum menghiraukan siapa ayahnya.

Namun menjelang Momot berusia remaja, mulai mempertanyakan keberadaan ayahnya kepada Putri Bungsu. 

Momot sepulang dari bermain dengan teman-temananya selalu ditanyai mengenai keberadaan ayahnya.

Momot merasa malu dan bertekad menanyakan keberadaan ayahnya kepada ibunya. 

BACA JUGA:Sumpah Bering Kecik, Warga Desa Tanah Periuk Musi Rawas dengan Lubuk Kupang Tak Bisa Menyatu, Benarkah?

Putri Bungsu selalu mengelak tentang keberadaan ayahnya Momot.

Namun Momot sangat keras hatinya untuk melihat dan bertemu dengan ayahnya. 

Melihat kekerasan hati Momot, Putri Bungsu pun tidak kuasa terus-terusan menyembunyikan tentang keberadaan suaminya. 

Dengan berat hati Putri Bungsu menjelaskan keberadaan Ayahnya Momot, di Bumi. 

BACA JUGA:Sejarah Desa Tanah Periuk Musi Rawas, Bering Kecik Pendekar Sakti dari Bengkulu, Kalah Perang Dihianati Istri

Begitu senangnya hati Momot mengetahui keberadaan Ayahandanya.

Dengan dibekali cicin kepunyaan Raja Majapahit yang pernah diberikan kepada Putri Bungsu ketika acara peresmian pernikahan, Momot turun ke Bumi dibantu saudara-saudara Putri Bungsu. 

Di bumi Sang Raja Majapahit tidak lagi menjadi raja yang dianggungkan, yang dihormati, yang memiliki kekayaan yang berlimpah.

Karena semuanya telah Ia bagikan kepada masyarakat. Sementara Momot telah berada di Bumi, dunia asing baginya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: