Selangit Musi Rawas, dari Ikan Salai yang Angit, Raja Majapahit Merana Ditinggal Putri Bungsu

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – Selangit nama daerah di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan diambil dari nama ikan yang diawetkan. 

Selangit konon dulunya merupakan sebuah dusun kecil tempat tinggal keturunan raja Kerajaan Majapahit bernama Momot alias Rio Momot. 

Ikan Salai yang konon dibuat putra keturunan Raja Majapahit bernama Momot untuk oleh-oleh mertuanya. 

Namun ikan Salai (ikan yang diawetkan dengan cara diasap) itu setelah dicium oleh mertuanya bau angit. 

BACA JUGA:Si Kumbang dari Rejang Lebong, di Musi Rawas Dijuluki Tuah Negeri, Usir Belanda dari Negeri Palinbang

Pada saat bersamaan Momot bermimpi bertemu ibunya yang turun dari langit kembali lagi ke langit.  

Momot dilahirkan dari perkawinan Raja Kerajaan Majalahit dengan Putri Bungsu dari 7 Bidadari  yang turun mandi di telaga bumi. 

Namun sang Raja Kerajaan Majapahit patah hati dan merana karena ditinggal Putri Bungsu yang kembali ke Khayangan. 

Dikutip dari Sejarah, Legenda dan Cerita Rakyat Musi Rawas, Momot merupakan putra raja kerajaan Majapahit yang menikah dengan Dewi Khayangan. 

BACA JUGA:Cerita Rakyat Musi Rawas, Tuah Negeri Pasang Strategi, Belanda Takut Dengan Busa Warna Merah

Awak mula ceritanya, raja dari Kerajaan Majapahit pada suatu hari menemukan putri dari khayangan turun mandi ke telaga di bumi. 

Konon setiap malam tanggal 14 atau setiap malam bulan purnama, 7 putri dari khayangan selalu turun mandi di telaga bumi. 

Di telaga tersebut raja melihat 7 putri mandi dan tertarik dengan putri yang ketujuh, atau Putri Bungsu. 

Sang Raja berniat mengambil pakaian terbang putri bungsu menggunakan serdam atau sering disebut semacam suling panjangnya sekitar 7 hasta. 

Sumber: