Selain Bukit Sulap, Lubuklinggau Punya Bendung Watervang, Diambil dari Bahasa Belanda, Ini Sejarahnya
Bendung Watervang yang dibangun oleh Pemerintah Belanda yang tujuannya untuk mengaliri irigasi.-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID
LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki banyak objek wisata yang bersejarah diantaranya Bukit Sulap dan Bendung Watervang.
Objek Wisata Bukit Sulap konon menurut mitos menjadi tempat hilangnya Dayang Torek.
Selain itu di lembah Bukit Sulap tepatnya di Kelurahan Ulak Lebar Kecamatan Lubuklinggau Barat II yang menurut mitos merupakan Kerajaan Ulak Lebar tempat Bujang Kurang mengakhiri masa tuanya.
Sebagian orang juga menyebut diberi nama Bukit Silap karena bukit tersebut ketika dilihat dari sudut pandang manapun terlihat dekat. Namun ketika kita akan dekati, lokasi Bukit Sulap ternyata jauh.
Nah selain Bukit Sulap objek wisata bersejarah satu lagi di Kota Lubuklinggau yakni Bendung atau orang sering menyebutnya Bendung Watervang.
Objek wisata air ini berada di Kelurahan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Pada artikel ini kita akan membahas mengenai sejarah keberadaan Bendung Watervang yang dibangun zaman Belanda di Kota Lubuklinggau.
Dikutip dari beberapa sumber, Objek Wisata Bendung Watervang usianya lebih tua dari Kota Lubuklinggau yang terpisah dari Kabupaten Musi Rawas pada 2001.
Sementara Bendung Watervang dibangun pada tahun 1941 oleh pemerintah Belanda.
Keberadaan Bendung Watervang yang membendung Sungai Kelingi yang dialirkan ke Irigasi sangat membantu petani baik di Kota Lubuklinggau maupun Kabupaten Musi Rawas.
Dikutip dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan, sejarah dibangunnya Bendung Watervang diawali awal abad 20.
Kala itu Pemerintah Belanda mencanangkan kebijakan yang diumumkan Ratu Wilhemina di depan parlemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: