Perdebatan Perbedaan Idul Adha 2023 Ikut Indonesia atau Arab Saudi, Ustaz Syafiq Beri Jawaban Tegas
Ustaz Syafiq Riza Basalamah beri jawaban tegas soal perdebatan perbedaan Idul Adha 2023 ikut Indoensia atau Arab Saudi-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/Syafiq Riza Basalamah Official---
BACA JUGA:Cuti Bersama Idul Adha 2023 Cuma 3 Hari, ASN Jangan Sampai Kebablasan!
Sebagai informasi, dalam menentukan awal bulan Hijriyah, khususnya untuk 1 Ramadhan, 1 Syawwal dan 1 Dzulhijjah, Kementerian Agama menggunakan metode MABIMS.
Metode MABIMS sendiri memiliki kriteria yang sudah menjadi standar di Indonesia, yakni tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Saat menentukan 1 Dzulhijjah 1444 H pada 18 Juni 2023, Kemenag dalam sidang isbat menyebut Hilal hanya terlihat 2 derajat, jauh dari kriteria MABIMS.
Akhirnya Kemenag pun menetapkan bahwa Idul Adha 2023 akan dirayakan di Indonesia pada Kamis, 29 Juni 2023.
BACA JUGA:Jelang Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2023, 192 Ribu Tiket Kereta Api Ludes
BACA JUGA:Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2023, ini Keutamaannya
Selain itu, satu hari yang diutamakan yakni 9 Dzulhijjah atau dikenal sebagai puasa Arafah, jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.
Ustaz Syafiq menegaskan, penentuan hari raya Idul Adha bukan pada momentum orang wukuf haji di Arafah, melainkan dengan Hilal.
Sehingga ibadah puasa sunnah Arafah secara otomatis akan dimengikat sesuai penentuan hilal.
Justru, ia meminta masyarakat agar kembali menyerahkan perkara ini kepada keputusan pemerintah.
BACA JUGA:Jelang Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2023, 192 Ribu Tiket Kereta Api Ludes
Ustaz Syafiq lalu memberikan analogi cukup rasional, di mana orang zaman dulu tak memerlukan teknologi saat ini untuk melihat Hilal.
Sebagai contoh kala Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam meminta para sahabat untuk melihat Hilal, sebelum menentukan awal bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id