Pengakuan Panitia UKMK Litbang UIN Raden Fatah Palembang Terkait Dugaan Kekerasan

Pengakuan Panitia UKMK Litbang UIN Raden Fatah Palembang Terkait Dugaan Kekerasan

Okta Reza (kedua kiri) menunjukkan foto saat dilakukan perdamaian yang difasilitasi polisi usai kejadian kepada awak media.--sumeks.co

BACA JUGA:Cerita Lengkap Korban Kekerasan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Ditelanjangi Ditonton Panitia Perempuan

“Dia disuruh oknum yang tak bisa kami sebut siapa untuk membocorkan informasi tersebut,” tambahnya. 

“Dan apabila disebarluaskan bakal memicu terjadinya propaganda di tubuh organisasi. Dan benar saja, setelah informasi ini tersebar terjadilah kegaduhan,” beber Okta. 

Okta juga memperjelas jika pada organisasi yang dipimpinnya sama sekali tidak pernah terjadi praktik perpeloncoan dan kekerasan. Di mana, UKMK Litbang berjalan sebagaimana mestinya. 

“Sebagai anggota, seharusnya Arya wajib mematuhi aturan organisasi dan wajib menjaga rahasia dan informasi internal organisasi. Bukan malah sebaliknya membukanya ke publik,” tegas Okta.

BACA JUGA:Trauma, Jadi Korban Kekerasan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Terpaksa Kuliah Online

Untuk tindak pengkhianatan itu, tambah Okta, pihaknya telah mengumpulkan bukti-bukti termasuk motif dari pengkhianatan tersebut,. 

Sebelum terjadinya kekisruhan, terang Okta, memang sudah ada isu-isu yang dimainkan di medsos, yang seolah-olah berasal dari pembocoran informasi yang dilakukan oleh internal UKMK Litbang. 

Saat disinggung terkait beredarnya pamflet ajakan Diksar yang diantaranya berisikan informasi biaya sebesar Rp300 ribu dan lokasinya Bangka Belitung (Babel) yang informasi menjadi pemicu awal terjadinya kasus ini, Okta kembali memberikan penjelasan. 

“Biaya Diksar sebesar Rp 300 ribu itu memang benar dan kegiatan itu telah kami sebar melalui media internal berupa pamflet sebulan sebelum pelaksanaan Diksar”. 

BACA JUGA:Kasus Penganiayaan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Dilaporkan ke Polisi

“Dan untuk tempat diksar di Babel  sama sekali tidak ada statement dari pengurus inti UKMK Litbang, melainkan inisiatif anggota sebatas menarik minat agar mahasiswa baru mau bergabung,” tandas Okta. 

Di tempat yang sama, Ketua Umum Yayasan LBH Hara, Amrillah SSy ME mengatakan, pendampingan yang mereka lakukan terhadap mahasiswa yang tergabung dalam UKMK Litbang UIN Raden Fatah ini untuk meluruskan pemberitaan yang sudah tersebar. 

“Kami mendampingi 10 orang adik mahasiswa UIN Raden Fatah yang tergabung dalam UKMK Litbang untuk mengklarifikasi dan meluruskan  berita yang sudah tersebar,” kata Amrillah. 

Pihaknya mengimbau semua pihak untuk menunggu hasil pemeriksaan tim investigasi yang telah dibentuk Rektorat UIN Raden Fatah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumeks.co