Trauma, Jadi Korban Kekerasan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Terpaksa Kuliah Online

Trauma, Jadi Korban Kekerasan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Terpaksa Kuliah Online

Korban Arya Lesmana Putra --sumeks.co

PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID – Mahasiswa Fakultas Adab Humaniora Jurusan Perpustakaan Universitas Negeri Islam (UIN) Raden Fatah Palembang, yang menjadi korban kekerasan, terpaksa mengikuti kuliah secara online.

Korban Arya Lesmana Putra (19), kuliah online karena masih trauma dan masih ada bekas penganiyaan yang dialaminya saat mengikuti diksar UKMK Litbang di Bumi Perkemahan  Gandus, Sabtu 1 Oktober 2022. 

Hal ini seperti diungkapkan ibu korban Arya, Maimunah (50).  “Sebagai orang tua sangat sedih dan kecewa, intinya kami masih tidak terima dengan kejadian yang menimpa anak saya,” ujarnya, dikutip dari sumeks.co, Jumat 7 Oktober 2022.

Maimunah menjelaskan, meski kini kondisi kesehatan anaknya mulai membaik, namun Arya terpaksa mengikuti aktivitas kuliah dengan cara online atau daring dari rumah.

BACA JUGA:Serem, Mahasiswa Disiksa dan Ditelanjangi Saat Ikuti Diksar UKMK UIN Raden Fatah Palembang

“Belum bisa bertatap muka baik dengan teman dan dosen termasuk lainnya. Dengan teman-temannya juga masih belum banyak bertemu. Lebih banyak di rumah,” ujar Maimunah. 

Maimunah pun berharap kepada dosen, teman kuliah untuk memperhatinkan korban seperti semula, tanpa dikucilkan. 

“Harapan kami masalah ini bisa cepat diselesaikan dan anak kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan tidak mengalami trauma dan malu,” harap Maimunah.  

Meimunah mengungkapkan, pemicu pengeroyokan dan pengancaman terhadap Arya berawal saat korban bertugas menjadi panitia konsumsi pada diksar UKMK. 

BACA JUGA:Kasus Penganiayaan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Dilaporkan ke Polisi

Korban mendapat informasi terkait biaya yang dibebankan kepada peserta untuk mengikuti pendiksaran. 

Awalnya diksa UKMK Litbang akan dilaksanakan di Bangka Belitung dengan biaya Rp300 ribu per orang. 

Namun kenyataannya berubah dan dilaksanakan di Gandus Palembang. Para peserta diksar juga diminta untuk membawa sembako masing-masing. 

“Anak kami dengan rasa kegelisahan dan tidak tega kepada peserta, menceritakan perihal tersebut kepada temannya yang ada di organisasi lain,” kata Maimunah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumeks.co