Tuntut TGIPF Terang Benderang Tuntaskan Pengusutan
![Tuntut TGIPF Terang Benderang Tuntaskan Pengusutan](https://linggaupos.disway.id/upload/b13133ebe8d89296f5c0f3c8e5f602cb.jpg)
Tragedi Kanjuruhan Duka untuk Kita Semua--
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MenkoPMK) Muhadjir Effendy pun mengapresiasi respons cepat para pihak tersebut. Menurutnya, kegiatan trauma healing untuk korban Tragedi Kanjuruhan sangat penting. Karenanya, dia meminta agar gerakan yang diinisiasi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Malang dapat dilakukan lebih rapi, lebih luas dengan melibatkan lebih banyak pihak.
BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Menjadi Peristiwa Sepak Bola No.2 Paling Banyak Menyebabkan Korban Jiwa
“Karena saya kira masih banyak organisasi-organisasi profesi dan psikologi yang belum terlibat. Termasuk para mahasiswa, di Malang ini kan gudangnya universitas ya, saya kira semua punya fakultas psikologi. Sehingga tidak akan ada masalah,” ujarnya.
Kemudian, Menko PMK meminta agar trauma healing dilakukan tidak hanya menyasar mereka yang menjadi korban cedera atau mereka yang hadir di tengah tragedi. Tetapi juga korban tidak langsung. Misalnya, para orang tua yang anaknya menjadi korban meninggal dunia atau sebaliknya, anak-anak yang orang tuanya menjadi korban meninggal dalam tragedi mengerikan tersebut.
BACA JUGA:Residivis di Lubuklinggau Berulah, Baru 2 Bulan Bebas Ditangkap Lagi
“Itu perlu ditelisik betul dari kasus ini. Sehingga betul-betul secara psikologis mental, Tragedi Stadion Kanjuruhan tidak bertambah buruk terhadap mereka yang korban langsung, berkaitan langsung dengan korban, maupun masyarakat Malang secara keseluruhan,” ungkapnya.
Selain itu, Muhadjir juga meminta agar pihak Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang mendukung penuh dengan memberikan bantuan anggaran untuk gerakan pemulihan trauma ini. Menurutnya, kegiatan pelayanan psikologis trauma healing ini juga merupakan salah satu bentuk pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakatnya pasca bencana sosial Tragedi Kanjuruhan.
“Saya berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Malang yang sudah membuka Dana Siap Pakai (DSP) untuk memberi santunan kepada mereka yang menjadi korban termasuk penbiayaan kesehatannya yang harus gratis. Dan sekarang mohon disisihkan kembali untuk program trauma healing ini,” tuturnya.
BACA JUGA:BRI Lubuklinggau Gelar Panen Undian Hadiah Simpedes
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kota Malang Arbani Wibowo menjelaskan, awalnya trauma support mobility sasarannya semua anak dan perempuan yang ikut jadi suporter. Namun seiring masukan, juga akan dilakukan pada anak yang orang tuanya meninggal, anak yang menjadi korban fisik.
Untuk pendataan, Arbani mengatakan, akan berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan Kota Malang dan juga data penjualan tiket penonton.
Penanganan pertama trauma support mobility akan dilakukan di Kecamatan Wagir kabupaten Malang.
BACA JUGA:Pramuka SMP Xaverius Lubuklinggau Borong Lima Tropi Juara Lomba Pramuka
“Di Wagir ada 12 anak 5 orang anak luka rawat jalan 7 luka berat, untuk pertama kami akan mulai dari anak-anak terlebih dahulu,” jelasnya.
Arbani menerangkan, saat ini untuk gerakan ini sudah mengajak para psikolog di sejumlah kampus kota Malang untuk turut terlibat membantu korban yang mengalami trauma. Bukan hanya itu ada sejumlah pihak lain yang terlibat seperti Save The Children, BTS Army, HIMPSI Cabang Malang, Maharesigana, Dinkes, MDMC Malang, dan Komunitas Arema Menggugat.(syn/tyo/mia/jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: