Tuntut TGIPF Terang Benderang Tuntaskan Pengusutan
Tragedi Kanjuruhan Duka untuk Kita Semua--
Perwira menengah dengan tiga kembang di pundak itu menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mendalami beberapa hal. Termasuk diantaranya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para prajurit di lapangan.
”Semua kemungkinan kesalahan dan penyebabnya akan didalami,” imbuhnya. Sejauh ini, jumlah prajurit yang diperiksa masih lima orang.
BACA JUGA:Aturan FIFA Tentang Penggunaan Gas Air Mata di Stadion
Di antara para prajurit itu, lanjut dia, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Kemarin, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman bertolak ke Malang. Dia menemui para korban dan keluarga korban. Dudung pun berpesan agar para prajurit tetap bekerja sebaik mungkin.
”Bagi yang sedang diperiksa terkait masalah di Kanjuruhan, agar memberikan keterangan sebenarnya kepada pemeriksa dari POM,” tutur Hamim.
Sementara itu, YLBHI dan 17 LBH se Indonesia menyebut ada upaya sistematis dari pihak tertentu untuk membungkam dan menutup fakta kejahatan manusia dalam tragedi Kanjuruhan. Hal itu merujuk pada sejumlah kejadian yang mengarah pada intimidasi sistematis melalui cara penangkapan dan pemeriksaan ilegal yang diduga dilakukan oknum aparat.
BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan : 174 Orang Meningal, Klub Liga Inggris Sampaikan Duka Cita
Kepala Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Zainal Arifin mengatakan kejadian intimidasi itu diperoleh dari pengaduan dan pemantauan media. Dari pengaduan tersebut, sejumlah saksi yang berada di di stadion saat kejadian mengaku ketakutan memberikan keterangan terkait insiden memilukan Sabtu (1/10) malam lalu tersebut.
Bahkan, ada pula saksi berinisial K yang ditangkap dan diperiksa secara ilegal gara-gara mengunggah video detik-detik tragedi Kanjuruhan berlangsung.
”Kami menilai ini sebagai upaya pembungkaman terhadap upaya saksi untuk menjelaskan kebenaran tragedi kemanusiaan yang menelan ratusan jiwa tersebut,” kata Zainal dalam keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos, kemarin.
BACA JUGA:Buntut Tragedi Kanjuruhan, PT LIB Hentikan BRI Liga 1
Zainal menambahkan, pihaknya juga mendapati adanya penurunan spanduk bertuliskan ”USUT TUNTAS TRAGEDI KANJURUHAN 1 OKTOBER 2022” oleh orang tidak dikenal. Spanduk itu sebelumnya terpasang di banyak sudut Malang Raya. Selain itu, koalisi juga mendapati adanya upaya membangun narasi yang menyalahkan suporter.
Bukan hanya soal pengusutan penyebab tragedi Kanjuruhan, pemerintah juga mulai fokus pada trauma healing para korban. Bukan hanya menerjurkan dinas terkait, perguruan tinggi yang memiliki jurusan psikologi juga didorong untuk ikut membantu para korban.
BACA JUGA:Arema FC Dikalahkan Persebaya, Suporter Ngamuk
Saat ini, sejumlah pihak pun telah menyelenggarakan Gerakan Trauma Support Mobility, yang bergerak melakukan kegiatan trauma healing untuk korban terdampak psikologis akibat Tragedi Kanjuruhan. Sebagai informasi, kegiatan trauma healing bertajuk Trauma Support Mobility kepada korban Tragedi kanjuruhan diinisiasi oleh para psikolog kota Malang itu diprakarsai oleh psikologi UMM dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Malang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: