Tuntut TGIPF Terang Benderang Tuntaskan Pengusutan

Tuntut TGIPF Terang Benderang Tuntaskan Pengusutan

Tragedi Kanjuruhan Duka untuk Kita Semua--

”Termasuk diantaranya adalah menyampaikan agar Tragedi Kanjuruhan atau meninggalnya suporter di lapangan sepak bola tidak terjadi lagi kedepannya,” ungkap Akmal kemarin. 

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan : Dunia Murka, Media Asing Soroti Tewasnya 32 Anak-anak Tak Berdosa

Melalui pertemuan tersebut, para suporter meminta agar TGIPF benar-benar mengusut tragedi itu sampai tuntas. Mereka ingin setiap aturan yang berlaku ditegakkan.

”Dan yang paling penting adalah bagaimana kedepannya sepakbola Indonesia menjadi lebih baik,” imbuhnya. Menurut Akmal kedatangan para suporter itu ke Jakarta menjadi tambahan dukungan moral bagi TGIPF.

Akmal memastikan, di bawah komando menko polhukam, TGIPF terbuka terhadap setiap kritik, masukan, dan saran. Termasuk yang disampaikan oleh para suporter. Menurut dia itu penting bagi TGIPF.

BACA JUGA:Presiden Sebut Korban Jiwa 129 Orang, ini Rincian Kronologis dan Korban Tragedi Kanjuruhan Malang

”Dalam rangka melakukan atau menyusun langkah-langkah terbaik dalam membangun sistem baru di sepakbola Indonesia,” jelas dia. 

Andi Peci sebagai salah seorang perwakilan suporter yang turut bertemu dengan Kurniawan dan Akmal menyampaikan bahwa suporter klub sepakbola nasional ingin tragedi di Kanjuruhan diusut cepat.

”Tidak hanya sekedar diselesaikan. Tapi, memang harus terang benderang,” jelas pentolan suporter Persebaya Surabaya atau Bonek tersebut. 

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan : Bersiaplah Indonesia, Sanksi FIFA 'Mengerikan'

Semua pihak yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. Setiap pelanggar aturan harus dihukum. ”Kalau kami mendapatkan hasil yang tidak adil buat suporter, tentu kami akan melakukan gerakan yang revolusioner, gerakan yang luar biasa,” tegas Peci.

Gerakan itu akan itu akan mereka tujukan kepada semua pihak, khususnya PSSI, PT LIB, dan semua pihak terkait. 

Di sisi lain, TNI memastikan bahwa proses hukum terhadap lima prajurit yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap suporter di Kanjuruhan tetap berlanjut. Permohonan maaf yang disampaikan oleh Kodam V/Brawijaya kepada korban tidak serta-merta menghentikan proses hukum tersebut.

BACA JUGA:Pernyataan Resmi Presiden FIFA soal Tragedi Kanjuruhan : Hari yang Gelap dan Sebuah Tragedi di Luar Pemahaman

”Pemeriksaan tetap dilakukan oleh Polisi Militer (TNI AD),” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Arh Hamim Tohari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: