Tragedi Kanjuruhan Menjadi Peristiwa Sepak Bola No.2 Paling Banyak Menyebabkan Korban Jiwa
Ilustrasi Tragedi Kanjuruhan-Syaiful Amri-disway.id
JAKARTA, LINGAUPOS.CO.ID – Jumlah korban Tragedi Kanjuruhan disebutkan sudah mencapai 129 orang yang meninggal dunia.
Hal ini seperdi dijelaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara dalam Tragedi Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur,” kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu 2 Oktober 2022.
Selain itu, Jokowi perintahkan secara tegas kepada PSSI untuk menghentikan sementara kompetisi Liga 1 2022/2023.
“Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” kata Jokowi.
BACA JUGA:Presiden Sebut Korban Jiwa 129 Orang, ini Rincian Kronologis dan Korban Tragedi Kanjuruhan Malang
Jumlah korban jiwa hingga 129 orang ini, menjadi tambahan catatan sejarah kelam dunia.
Derby Arema FC versus Persebaya masuk daftar di urutan kedua sebagai pertandingan sepak bola yang paling mematikan dalam sejarah.
Urutan pertama pertandingan sepakbola yang mematikan terjadi pada 24 Mei 1964. Tim nasional Peru dan Argentina saling bentrok di babak kualifikasi kedua Turnamen Olimpiade Tokyo.
Pertandingan, yang diselenggarakan oleh Peru di Estadio Nacional saat itu menewaskan 328 orang.
BACA JUGA:Kapolda Jatim: Imbas Kerusuhan Aremania, 127 Orang Meninggal Dunia, 2 Anggota Polisi
Seperti dikutip Priceonomics ada tiga bencana paling mematikan yang pernah ada.
Yaitu Bencana Nasional Estadio (Peru), Bencana Stadion Olahraga Accra (Ghana), dan Bencana Hillsborough (Inggris).
Rincian tragedi sepakbola di dunia--
Berikut Tiga Peristiwa yang Paling Banyak Menelan Korban Jiwa:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sumeks.co