Tragedi Kanjuruhan : Bersiaplah Indonesia, Sanksi FIFA 'Mengerikan'
Tragedi Kanjuruhan Duka untuk Kita Semua--
MALANG, LINGGAUPOS.CO.ID - Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah laga Derby Jawa Timur, Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB.
Arema FC harus mengakui keunggulan 2-3 dari Persebaya. Suporter tuan rumah selanjutnya turun ke lapangan setelah laga tuntas, terjadilah kericuhan yang tidak terhindakan.
Suporter dan pihak kepolisian bentrok di lapangan, sampai-sampai pihak keamanan melepas gas air mata. Gas air mata sampai ditembak ke arah tribun.
Para penonton yang panik berdesak-desakkan untuk keluar dari stadion. Di situlah diketahui banyak korban jiwa meninggal dunia akibat sesak nafas.
BACA JUGA:Kualifikasi AFC U17 Timnas U16 Indonesia vs Guam : Skuad Bima Sakti Yakin Raih Point Penuh
Imbas tragedi itu, bersiap-siaplah. Sanksi 'mengerikan' FIFA ini bakal mengancam Indonesia .
Jika sanksi FIFA diberlakukan maka sangat merugikan sepak bola Indonesia mulai dari pemain, klub, Timnas Indonesia hingga PSSI. Sanksi yang dijatuhkan FIFA tidak main-main yang akan membuat sepak bola Indonesia mengalami kemunduran.
BACA JUGA:MotoGP Thailand 2022 : Miguel Oliveira Asapi Duo Ducati
Bisa jadi, ancaman sanksi FIFA ini bakal lebih mengerikan dibandingkan saat sepak bola Indonesia dibekukan FIFA akibat intervensi pemerintah soal kompetisi.
''Semoga kita tidak terkena sanksi FIFA,'' kata Menpora Zainuddin Amali, Minggu 2 Oktober 2022.
BACA JUGA:Gas Air Mata Terbuat dari Apa dan Komposisinya?
Penggunaan gas airmata yang ditembakkan polisi saat mengamankan penonton di dalam stadion usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya merupakan pelanggaran kode keamanan FIFA (Pasal 19 b). Begini bunyinya: ''Senjata atau gas pengendali massa tidak boleh dibawa atau digunakan.''
Jika pasal ini yang digunakan FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia akan sangat mengerikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: