Cerita Rakyat Musi Rawas, Sejarah Kerajaan Lubuk Penjage Muara Kelingi, Sekarang Bernama Desa Lubuk Tua

Selasa 18-07-2023,01:08 WIB
Reporter : Budi Santoso
Editor : Budi Santoso

Setelah mendengar penjelasan dari Kenayan maka sang raja segera memanggil seluruh mentri dan hulubalang, beserta pemuka adat dan agama bertujuan untuk mengadakan upacara besar.

BACA JUGA:Mitos Kerajaan Ulakl Lebar di Lubuklinggau, Dayang Torek Silam di Bukit Sulap, Sempat Diculik Sultan Palembang

Raja mengumumkan bahwa Raden Kenanyan (Menantunya) akan menjadi raja dikerajaan Lubuk Penjage. 

Tak berselang lama upacara pengangkatan Raja dan Ratu (Raden Kenayan dan Putri Sri Dewi Ningsih ) di selenggarakan dengan sangat meriah mengundang seluruh Negeri tetangga.

Pestapun dilakukan selama tujuh hari tujuh malam dengan dihibur oleh tarian khusus yaitu “Tari menijik sukat timbul “.

Maksud dan tarian ini untuk menyambut Raden Kenayan dan Putri Sri Dewi Ningsih menduduki tahta singgasana kerajaan Lubuk Penjage.

BACA JUGA:Kapolres Lubuklinggau dan Muratara Resmi Diganti, Kapolda Sumatera Selatan Berikan Pesan

Adapun tarian ini menceritakan penderitaan Kenayan selama mengabdi kepada raja sampai dengan menjadi raja. 

Dengan rejungnya (Rinjik Bujang Kenayan) sebagai berikut : 

Sukat e ilang sape menuntut 

Sukat e lenget sape meyeding 

BACA JUGA:Usai Reshuffle Juli 2023! Ini Formasi Terbaru Menteri dan Wamen Kabinet Jokowi, Cek di Sini

Ngasak kemane sijalah ngasak 

Ngasak ke badan siting garang

Ngelek kebelakang jurang dalam 

Ngelek kekanan badas tinggi 

Kategori :