Turun ke Lokasi Tambang Ilegal, Polres Musi Rawas Utara dan Polda Sumsel Amankan 1 Unit Eskavator

LINGGAUPOS.CO.ID – Tim gabungan Polres Musi Rawas Utara dan Polda Sumatera Selatan mengamankan 1 unit excavator merk Sany di lokasi tambang ilegal.

Barang bukti excavator itu ditemukan di wilayah Desa Lubuk Mas Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Jumat, 27 Juni 2025.

Penggerebekan lokasi tambang ilegal ini dipimpin Kapolres Musi Rawas Utara, AKBP Rendy Surya Adhitama bersama tim Subdit IV Ditkrimsus Polda Sumatera Selatan.

Penggerebekan tambang ilegal ini sebagai bukti komitmen Polres Musi Rawas Utara dan Polda Sumatera Selatan dalam memberantas tambang emas ilegal yang merusak lingkungan.

BACA JUGA:Motif Penikaman Honorer PUPR Musi Rawas Utara Diduga Karena Sakit Hati, Polisi Beberkan Kronologis Kejadian

Kapolres Musi Rawas Utara, AKBP Rendy Surya Aditama kepada wartawan membenarkan pihaknya telah mengamankan 1 unit excavator dari lokasi tambang emas ilegal.

Excavator tersebut ditemukan dalam kondisi ditinggalkan terduga pelaku yang diduga telah mengetahui akan datangnya petugas.

Hal ini terlihat dari bagian CPU dan sistem komputer sudah dilepas untuk dibawa kabur dengan tujuan untuk menghilangkan jejak.

Kapolres menjelaskan, excavator yang diamankan tim gabungan itu saat ini sudah dipasang garis polisi.

BACA JUGA:Honorer PUPR Musi Rawas Utara Tewas Ditikam, Diduga Ribut Soal Uang Keamanan

Kapolres Musi Rawas Utara menegaskan, pihaknya akan terus melaksanakan penindakan dan pemantauan terhadap aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Hal ini sesuai dengan tuntutan yang disampaikan masyarakat saat menggelar aksi damai beberapa waktu lalu.

“Kami berkomitmen agar aliran sungai di Musi Rawas Utara tetap bersih, tidak keruh, dan kembali bisa dimanfaatkan oleh warga,” tegas Kapolres.

Kapolres menambahkan, Polres Musi Rawas  Utara tidak akan mentolerir praktek tambang ilegal yang merusak ekosistem dan melanggar hukum.

Untuk itu operasi penindakan serupa akan dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Khususnya di wilayah-wilayah yang rawan terhadap aktivitas PETRI yang merusak lingkungan.

Sumber: