Biografi Soe Hok Gie: Pejuang Idealisme dan Kebebasan

Biografi Soe Hok Gie: Pejuang Idealisme dan Kebebasan

Biografi Soe Hok Gie: Pejuang Idealisme dan Kebebasan--instagram: bysoehokgie

LINGGAUPOS.CO.ID - Soe Hok Gie adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, dikenal sebagai aktivis, penulis, dan intelektual muda yang teguh memperjuangkan kebebasan dan keadilan. 

Lahir pada 17 Desember 1942 di Jakarta, Soe Hok Gie merupakan anak keempat dari lima bersaudara dalam keluarga keturunan Tionghoa. 

Ayahnya, Soe Lie Piet, adalah seorang penulis dan wartawan yang turut mempengaruhi minat Gie terhadap dunia literasi dan pergerakan.

Soe Hok Gie menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), di mana ia mempelajari ilmu sejarah. 

BACA JUGA:Biografi Tan Malaka: Bapak Republik yang Terlupakan

Selama masa kuliah, ia aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan organisasi mahasiswa. Ketertarikannya terhadap isu-isu sosial dan politik membuatnya menjadi salah satu aktivis mahasiswa yang vokal pada masanya. 

Ia sering menulis di berbagai surat kabar dan majalah, mengkritik pemerintahan yang otoriter dan memperjuangkan hak-hak rakyat.

Gie dikenal karena keberaniannya dalam mengkritik berbagai kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak adil, termasuk pemerintahan Orde Lama di bawah Soekarno. 

Melalui tulisannya, Gie menyerukan pentingnya idealisme, kejujuran, dan integritas dalam berpolitik. Baginya, politik bukan sekadar alat untuk meraih kekuasaan, tetapi harus menjadi jalan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

BACA JUGA:Biografi Abdul Haris Nasution: Tokoh Militer dan Pemikir Strategis Indonesia

Selain sebagai aktivis politik, Soe Hok Gie juga merupakan pecinta alam yang aktif dalam kegiatan pendakian gunung. 

Ia adalah salah satu pendiri Mapala UI (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia), sebuah organisasi yang hingga kini masih aktif dalam kegiatan alam dan lingkungan. 

Kecintaannya pada alam tercermin dalam berbagai catatan perjalanan dan esai yang ditulisnya, yang kemudian dibukukan dalam "Catatan Seorang Demonstran." 

Buku ini memuat berbagai refleksi Gie tentang kehidupan, politik, dan alam, serta menjadi salah satu karya penting dalam literatur Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: