Sejarah Pertempuran Ambarawa 1945 Usai Indonesia Merdeka, TKR Melawan Sekutu Inggris, Begini Kisahnya
Sejarah Pertempuran Ambarawa 1945 Usai Indonesia Merdeka, TKR Melawan Sekutu Inggris, Begini Kisahnya--instagram: historiadotid
Mereka pun mengadakan perundingan untuk melakukan gencatan senjata, sehingga didapatlah 3 kesepakatan yakni:
1. Pihak Inggris akan tetap menempatkan pasukannya di Magelang untuk melakukan kewajibannya melindungi dan mengurus evakuasi APW.
2. Jalan raya Magelang-Ambarawa terbuka bagi lalu lintas Indonesia dan Inggris.
3. Inggris tidak akan mengakui aktivitas NICA dalam badan-badan yang berada di bawah kekuasaannya.
Akan tetapi, pihak Inggris nyatanya mengingkari perjanjian yang telah dibuat tersebut.
Kesempatan dan kelemahan yang ada dalam pasal tersebut dipergunakan Inggris untuk menambah jumlah pasukannya yang berada di Magelang.
Hingga pada 20 November 1945, di Ambarawa pecah pertempuran antara TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto dan pasukan Inggris.
Pada 21 November 1945, pasukan Inggris yang berada di Magelang ditarik ke Ambarawa dan dilindungi oleh pesawat-pesawat udara.
Pertempuran makin menjadi pada 22 November 1945, saat pasukan Inggris melakukan pengeboman terhadap kampung-kampung di sekitar Ambarawa
Saat itu, pasukan TKR bersama pasukan pemuda lain yang berasal dari Boyolali, Salatiga, dan Kartasura membentuk garis pertahanan sepanjang rel kereta api dan membelah Kota Ambarawa.
Sementara itu, dari arah Magelang pasukan TKR dari Divisi V/Purwokerto di bawah pimpinan Imam Adrongi melakukan serangan fajar.
Sarangan fajar tersebut bertujuan untuk memukul pasukan Inggris yang berkedudukan di Desa Pingit. Pasukan Imam pun berhasil menduduki Pingit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: