Biografi Sutan Syahrir: Pemikir dan Pemimpin Revolusioner Indonesia

Biografi Sutan Syahrir: Pemikir dan Pemimpin Revolusioner Indonesia

Biografi Sutan Syahrir: Pemikir dan Pemimpin Revolusioner Indonesia--Wikimedia Commons

LINGGAUPOS.CO.ID - Sutan Syahrir adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia

Lahir pada 5 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatera Barat, Sjahrir dikenal sebagai seorang intelektual, diplomat, dan pemimpin yang memiliki peran signifikan dalam membentuk arah politik Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan.

Sejak muda, Sjahrir sudah menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan dan politik. 

Ia menempuh pendidikan di ELS (Europeesche Lagere School) dan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Medan, kemudian melanjutkan studinya ke Belanda pada tahun 1929. 

BACA JUGA:Mengenal Tokoh Penting dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

Di sana, ia belajar di Universitas Amsterdam dan aktif dalam organisasi pergerakan mahasiswa Indonesia, Perhimpunan Indonesia. Selama di Belanda, Sjahrir banyak berinteraksi dengan berbagai tokoh intelektual dan aktivis yang memperkuat pandangan politiknya yang radikal dan progresif.

Kembali ke Indonesia pada tahun 1931, Sjahrir segera terlibat dalam kegiatan politik dan bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI). 

Namun, karena perbedaan pandangan politik dengan Soekarno yang lebih condong pada pendekatan non-kooperatif, Syahrir mendirikan Partai Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) pada tahun 1932. Partai ini menekankan pentingnya pendidikan politik dan ekonomi bagi rakyat sebagai sarana untuk mencapai kemerdekaan.

Selama masa pendudukan Jepang, Sjahrir memainkan peran penting dalam gerakan bawah tanah yang menentang penjajah. 

BACA JUGA:Biografi Mayor Rukana: Pencetus Ide Pembakaran Kota Bandung dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

Ia menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok pergerakan lainnya dan menyusun strategi untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Pada 17 Agustus 1945, ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Sjahrir menjadi salah satu tokoh yang mendukung langkah ini dengan kuat.

Pada November 1945, Syahrir diangkat menjadi Perdana Menteri Indonesia yang pertama oleh Presiden Soekarno. 

Masa jabatannya sebagai Perdana Menteri ditandai dengan upaya diplomatik yang intens untuk mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaan Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: