Mengejutkan, Oknum Guru SMA di Bengkulu yang Cabuli Siswinya di Hotel Mengaku Berpacaran

BENGKULU, LINGGAUPOS.CO.ID - Pengakuan dari oknum guru SMA di BENGKULU yang cabuli siswinya di hotel mengaku jika mereka memang pacaran.

Secara mengejutkan seorang guru SMA di Bengkulu yang berinisial SI (48) yang ditahan atas perbuatannya yang setubuhi murid sendiri, kini mengaku jika mereka pacaran.

SI yang telah resmi ditetapkan sebagai tersangka karena telah mencabuli muridnya itu membuat pengakuan baru ke polisi.

Ia mengaku jika mereka sudah berpacaran dengan korban sejak Januari dan persetubuhan itu dilakukan karena atas dasar suka sama suka.

BACA JUGA:Guru SMA di Bengkulu yang Cabuli Muridnya Ditetapkan Jadi Tersangka, ini Hukumannya

Fakta mengejutkan ini diungkapkan oleh penasehat hukum SI, yaitu Puspa Erwan, ia mengatakan jika korban sendiri mengetahui bahwa oknum guru tersebut sudah memiliki istri dan anak.

Kata Puspa, pengakuan dari kliennya itu bahwa persetubuhan itu terjadi karena antara oknum dan siswi SMA yang berusia 16 tahun itu sudah berpacaran sejak sebelum SI ini ditangkap polisi.

“Dia (SI) mengaku kalau dengan korban statusnya adalah berpacaran sejak bulan Januari lalu. Untuk statusnya (SI beristri dan punya anak), sudah saling tahu,” terangnya pada Rabu, 26 Juni 2024.

Lebih lanjut, Puspa mengungkapkan pelaku juga tidak pernah menjanjikan nilai tinggi selama berpacaran, termasuk melakukan hubungan terlarang.

BACA JUGA:Miris, Oknum Guru di Bengkulu Cabuli Muridnya, Diajak ke Hotel, Modusnya Bikin Geleng Kepala

“Soal adanya laporan pelaku menjanjikan nilai tinggi ke korban agar bisa memenuhi keinginan pelaku tidaklah benar, karena keduanya berpacaran,” lanjutnya.

Dalam hal ini, kata Pusa pihaknya tetap membuka diri untuk mediasi dengan keluarga korban dalam menyelesaikan kasus tersebut.

“Kita membuka diri apabila ada jalan untuk melakukan mediasi,” sambungnya.

Sebelumnya telah diberitakan, Warga Bengkulu dibuat heboh dengan kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru berinisial SI (48) terhadap muridnya sendiri.

Sumber: