Kades Belani Muratara Dituding Rebut Usaha Warga, Pakai Tangan Perusahaan, Dalihnya Hidupkan BUMDes

Kades Belani Muratara Dituding Rebut Usaha Warga, Pakai Tangan Perusahaan, Dalihnya Hidupkan BUMDes

Kades Belani Muratara Dituding Rebut Usaha Warga, Pakai Tangan Perusahaan, Dalihnya Hidupkan BUMDes -Dokumen-LINGGAUPOS CO.ID

BACA JUGA:MSI Modern 14 C12M: Laptop Diperkuat Prosesor Intel Generasi 12 yang Pas Buat Pelajar, Cek Harganya

“Kalaupun memang Kades ingin menghidupkan BUMDes yang ada, kenapa bukan salah satu dari 12 itu yang diserahkan,” tanya Zainal Arifin.

Menurut Zainal Airin, selama 7 tahun menjadi Subkon PT Lobunta Kencana Raya, pihaknya belum pernah berbuat kesalahan.

Setiap tahun, kontrak kerja dirinya dengan PT Lobunta Kencana Raya selalu diperpanjang.

“Ada 25 warga Desa Belani yang bekerja ikut saya. Kalau jasa Laundry dan Catering  diambil alih, artinya mereka harus kehilangan pekerjaan,” jelas Zainal Arifin.

BACA JUGA:Bersiaplah! Samsung Galaxy Watch FE Bakal Rilis dengan Versi One UI Terbaru, Intip Bocoran Tampilannya

Untuk itu Zainal Arifin mengatakan, dirinya akan tetap berusaha kontrak kerja PT Lobunta Kencana Raya dengan dirinya tetap diperpanjang.

Bahkan sampai titik darah penghabisan pun, dirinya akan terus berjuang agar jasa Catering dan Laundry di PT Lobunta Kencana Raya tidak diambil alih BUMDes.

“Saya dapat pekerjaan Catering dan Laundry di PT Lobunta Kencana Raya dari awak dulu ada sejarahnya. Jadi sampai titik darah penghabisan akan saya pertahankan,” ucap Zainal Arifin.

Sementara itu Koordinator Formak, Hartoni Ahmad Khan menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan menyurati DPRD Muratara untuk membantu menyelesaikan permasalahan dialami Zainal Arifin.

BACA JUGA:Heboh, Ayah Eki Pacar Vina Cirebon Korban Pembunuhan Buka Suara Setelah 8 Tahun: Saya Mohon

Menurutnya, apa yang dilakukan Kades  Belani merupakan bentuk kezaliman dan mematikan usaha masyarakat.

“Shandy ini sudah lebih dari 12 usaha yang dikuasai. Kalau memang betul-betul mau menghidupkan BUMDes, kenapa tidak salah satu dari 12 usaha itu yang diserahkan ke BUMDes,” tanya bang Toni sapaan Hartoni Ahmad Khan.  

Menurut Bang Toni, ada semacam rekayasa untuk mengambil usaha catering dan Laundry yang dijalankan Zainal Arifin dengan dalih untuk kemajuan BUMdes.  

Ia juga menuding ada campur tangan dari Pemerintah Kabupaten Muratara yang menekan pihak perusahaan akan melakukan pemutusan kontrak kerja dengan Zainal Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: