Berikut Kronologi Angkatan Laut AS-Inggris Bersatu di Laut Merah Perangi Yaman

Berikut Kronologi Angkatan Laut AS-Inggris Bersatu di Laut Merah Perangi Yaman

Amerika Serikat (AS) bersatu dengan Inggris, secara resmi melakukan serangan ke wilayah Yaman. --Instagram @unexplnd

LINGGAUPOS.CO.ID – Amerika Serikat (AS) bersatu dengan Inggris, secara resmi melakukan serangan ke wilayah Yaman

Langkah yang dilakukan oleh kedua negara tersebut guna menggempur kelompok Houthi, yang sudah melakukan serangan ke beberapa kapal dagang di Laut Merah.

Diambil dari berbagai sumber yang dikutip pada Senin, 15 Januari 2024.

Berikut ini kronologis yang sudah dirangkum dari berbagai sumber. Serangan ke Yaman ini dimulai pada Kamis malam waktu setempat. 

BACA JUGA:Berikut ini yang Para Filsuf Katakan tentang Uang, Tuan Krab: Uang Lebih Manis dari Madu

Komando Pusat AS (CENTCOM) menjelaskan bahwa lebih dari 60 sasaran di 16 lokasi militant Houthi yang didukung Iran sudah diserang di Yaman.

"Fasilitas tersebut termasuk pusat komando dan kendali, depot amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi, dan sistem radar pertahanan udara," ucap CENTCOM.

Mereka juga menambahkan keterangannya dengan mengunggah video jet lepas landas dari kapal induk di tengah malam.

Jenderal Michael Kurilla selaku Komandan CENTCOM menjelaskan bahwa Houthi akan bertanggung jawab atas tindakan illegal dan berbahaya mereka.

BACA JUGA:7.665 Keluarga Terdampak Banjir di Musi Rawas, Pemberian Bantuan Belum Merata

Diketahui serangan tersebut sudah mengenai Pangkalan Udara Al-Dailami di utara Ibu Sanaa. Menurut salah satu media Lebanon Al Mayadeen mengatakan lapangan yang mengatakan bahwa Bandara Hobeidah juga menjadi sasaran.

Joe Biden, Presiden AS, ia memberi pernyataan khusus yang mengatakan serangan berdasarkan arahannya.

"Hari ini, atas arahan saya, pasukan militer AS, bersama dengan Inggris dan dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda, “ucapnya.

“Berhasil melakukan serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman yang digunakan oleh pemberontak Houthi untuk membahayakan kebebasan navigasi di salah satu saluran air paling penting di dunia," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: