Usai Insiden Pembunuhan Adik Bupati Muratara, Camat Rawas Rawas Ilir Wacanakan Tepung Tawar

Usai Insiden Pembunuhan Adik Bupati Muratara, Camat Rawas Rawas Ilir Wacanakan Tepung Tawar

Petugas Polres Muratara di garis polisi lokasi pembakaran rumah, usai pembunuhan adik Bupati Muratara--

Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani melalui Kasat Reskrim AKP Sopian Hadi menuturkan, pihaknya masih melakukan monitoring dan patroli keliling di Desa Belani.

BACA JUGA:Cerita Tetangga, Kemungkinan Korban Dibunuh Saat Sedang Tidur, Penjual Seblak Asal Cianjur Diburu

Meski situasi sudah mulai kondusif, namun untuk antisipasi petugas tetap melakukan pengaman keliling.

"Kami membagi tim untuk melakukan pemantauan keliling di Desa Belani. Hari ini saya ke Rawas Ilir, untuk monitoring situasi," ungkap AKP Sopian Hadi, Senin 11 September 2023.

Sopian Hadi menjelaskan, kondisi Kamtibmas di Desa Belani  Kecamatan Rawas ilir, sudah terkendali. Apalagi pelaku pembunuhan yakni Arwan (30) dan Ariansyah (35) sudah tertangkap.

"Meski begitu, kami tetap melakukan Patroli dan pengawasan jangan sampai ada gesekan lagi di masyarakat," bebernya.

Soal 9 rumah yang dirusak dan dibakar, dijelaskan Sopian Hadi pihaknya belum menerima laporan resmi dari pihak yang dirugikan.

BACA JUGA:Paska Kejadian, Keluarga Tersangka Pembunuh Adik Bupati Muratara Ngungsi

"Kalau laporan resmi soal pengrusakan rumah belum ada yang masuk,"  jelasnya.

Terpisah, Kasat Intel Polres Muratara AKP Novidilham juga mengungkapkan hal yang sama jika polres Muratara tetap melakukan patroli keliling di seputar Desa Belani untuk mengamankan kondusifitas wilayah.

"Semalam kami di sana keling keling sampai pagi tadi baru pulang. Kami upayakan supaya tidak ada lagi gesekan gesekan antar warga pasca kejadian," ujarnya.

Selain Abadi dalam kejadian itu, juga ada korban lainnya, yakni Deki. Korban Deki menderita luka putus jempol tangan kanan, dan putus  telunjuk tangan kiri.

BACA JUGA:Rumah Terduga Pelaku Pembunuh Adik Bupati Muratara Dibakar

Sementara itu, informasi diterima LINGGAUPOS.CO.ID, pembunuhan itu bermula adanya rapat di rumah Pandit, di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara.

Rapat ini dihadiri oleh Camat Rawas Ilir Husen, PJ Kades Belani Paisol, Pol PP Kecamatan Rawas Ilir Yansah, korban Abadi dan Deki. Kemudian Sandy, Erwin, Toni, Edi, Sumarta, Pandit dan Akim, serta beberapa orang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: