Menag Ingatkan Menilai Rekam Jejak Capres dan Cawapres, Yaqut: Jangan Pilih Calon Presiden yang Memecah Belah

Menag Ingatkan Menilai Rekam Jejak Capres dan Cawapres, Yaqut: Jangan Pilih Calon Presiden yang Memecah Belah

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.--Instagram Gus Yaqut

GARUT, LINGGAUPOS.CO.ID – Menjelang pesta pemilihan umum presiden dan wakil presiden Indonesia dalam pemilihan umum 2024, menjadi banyaknya simpang siur yang terjadi di tengah masyarakat.

Hal tersebut tentunya bisa menjadi pemicu terpeca belahnya umat, hal ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Tepatnya, saat mengunjungi tabligh akbar idul khotmi nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat.

Dalam kesempatan ini Menag mengajak masyarakat bersama-sama melihat rekam jejak calon presiden dan calon wakil presiden.

BACA JUGA:Ditinggal PKB Prabowo Angkat Bicara, Memang Akhir-akhir ini Sarat dengan Aroma Penghianatan

“Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden kita lihat betul rekam jejaknya,” ungkap Yaqut.

Yaqut menambahkan bahwa Agama Islam seharusnya dapat menjaga kepentingan seluruh umat Masyarakat.

“Agama seharusnya dapat melindungi seluruh kepentingan umat Masyarakat, umat Islam diajarkan agar menyebarkan Islam sebagai Rahmat, rahmatan lil alamin, Rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil Islami tok,” kata Menag.

Menag Yaqut Cholil Qoumas juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak memilih calon presiden dan wakil presiden yang pernah memecah belahkan umat jelang Pemilu 2024 nanti.

BACA JUGA:Sudah Ada Satu Pasangan Calon Presiden, ini Jadwal Pendaftaran di KPU, Hingga Pelantikan Presiden dan Wakil

“Harus dicek betul, pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita, memecah belah umat, kalua pernah jangan dipilih,” kata Yaqut.

Tak hanya dihimbau agar masyarakat tidak memilih calon presiden yang pernah memecahbelah umat, Menag  Yaqut Cholil Qoumas juga mengatakan agar masyarakat tidak memilih calon presiden yang menjadikan agama sebagai alat untuk menang.

“Kita lihat calon pemimpin kita ini kita pernah menggunakan agama sebagai alat untuk mementingkan kepentingannya atau tidak, kalau pernah jangan dipilih,” tambah Menag dalam kesempatan yang sama.

Menag mengatakan dalam sambutan, dia bisa menjadi contoh bagaimana caranya memilih pemimpin yang baik serta dapat dipercaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: