Ditinggal PKB Prabowo Angkat Bicara, Memang Akhir-akhir ini Sarat dengan Aroma Penghianatan

Ditinggal PKB Prabowo Angkat Bicara, Memang Akhir-akhir ini Sarat dengan Aroma Penghianatan

Setelah ditinggal PKB, Prabowo Subianto dapat dukungan dari Partai Gelora--Instagram Prabowo Subianto

LINGGAUPOS.CO.ID – Jelang pemilihan calon presiden dan wakil calon presiden saat pemilihan umum 2024 nanti, mata publik tertuju kepada bakal calon presiden Indonesia Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Sempat diisukan mengandung ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menjadi calon wakil presiden Bersama Prabowo Subianto.

Tetapi public dikejutkan karena Cak Imin bermanuver ke kubu Anies Baswedan untuk maju sebagai calon wakil presiden dan menarik diri dari koalisi Prabowo.

Yang diumumkan pada deklarasi PKB, Nasdem di Surabaya waktu lalu. Koalisi yang Bernama Koalisi perubahan untuk persatuan (KPP) mantap dan sah Bersama Anies Baswedan untuk maju dalam pemilihan umum calon presiden dan wakil presiden 2024 nanti.

BACA JUGA:Sah, Prabowo dan Cak Imin Berpasangan di Pilpres 2024

Tentunya hal ini menjadi perhatian banyak public dan menjadi tanda tanya besar akan dinamika politik yang terjadi saat ini.

Di Tengah isu simpang siur yang terjadi di politik Indonesia saat ini, Prabowo Subianto Calon presiden 2024 dan juga ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) angkat bicara usai ditinggal PKB dan Cak Imin.

Prabowo Subianto juga sempat menyindir tentang aroma penghianatan di acara deklarasi dukungan partai Gelombang Rakyat (GELORA) di Jakarta, Sabtu 2 September 2023 apakah menyindir PKB dan Cak Imin?

“memang, akhir-akhir ini memang, syarat dengan aroma-aroma penghianatan” Sindir ketua partai GERINDRA.

BACA JUGA:Usai 'Bercerai' dengan Gerindra, ini Isi Surat Sandiaga Uno untuk Prabowo

Dalam deklarasi ini Partai Gelombang Rakyat bergabung ke dalam koalisi Indonesia Maju serta mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024.

Kendati sempat sindir tentang aroma penghianatan, serta ditinggal oleh PKB dan Cak Imin dari barisan dukungannya dalam koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto tak keberatan dan sakit hati.

Mantan Jenderal Kopassus ini pun mengatakan sangat lumrah terjadi di dunia politik akan selalu ada pihak yang datang dan pergi.

“Demokrasi itu tidak ada lara-laraan, demokrasi adalah suatu proses diskusi, bertemu, kadang-kadang berpisah. Rakyat yang menilai, rakyat menilai setiap perbuatan, setiap ucapan, semua kita serahkan ke rakyat” ucap Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: