Maulid Nabi Muhammad SAW: 7 Tradisi yang Filosofis dan Unik di Indonesia

Maulid Nabi Muhammad SAW: 7 Tradisi yang Filosofis dan Unik di Indonesia

7 Tradisi yang Filosofis dan Unik di Indonesia.--

BACA JUGA:Cengkeh Dapat Redahkan Sakit Gigi, Benarkah? Ini Penjelasannya

Di Pulau Sumatera, Padang Pariaman, Sumatera Barat, masyarakat di sana juga menggelar perayaan Maulid Nabi yang diberi nama Bungo Lado. Bungo Lado memiliki arti Bunga Cabai. 

Bungo Lado merupakan pohon hias berdaunkan uang yang biasa disebut Pohon Uang. Uang kertas dari berbagai nominal ini nantinya akan ditempel pada ranting-ranting pohon yang dipercantik dengan kertas hias. 

Uang yang terkumpul akan disumbangkan untuk pembangunan rumah ibadah. Biasanya, tradisi Maulid Nabi ini digelar secara bergantian di beberapa kecamatan. 

6. Walima 

BACA JUGA:Pelapor Dugaan Korupsi di Desa Pangkalan Muratara, Serahkan Bukti ke Kejari Lubuklinggau

Walima menjadi tradisi tua semasa kerajaan-kerajaan islam, yang dilaksanakan secara turun temurun antargenerasi. 

Tradisi ini dilaksanakan di Gorontalo, diperkirakan tradisi Walima sudah ada sejak Gorontalo mengenal islam. Hingga saat ini, setiap masjid di seluruh Gorontalo masih melaksanakan tradisi ini. 

Nah, pada tradisi ini masyarakat muslim menyiapkan kue-kue tradisional, seperti kolomengi, curuti, buludeli, wapili dan pisangi yang disusun sedemikian rupa dan diarak dari rumah menuju masjid. 

Setiap perayaan ini digelar, ratusan warga akan berkumpul dan menunggu di masjid. Mereka sudah siap untuk berebut kue Walima yang disediakan ketika memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 

BACA JUGA:Pengakuan 2 Tersangka yang Menganiaya Guru SMK Negeri 2 Lubuklinggau, Bikin Miris

Sementara itu, kue-kue yang dibagikan ke masyarakat diharapkan dapat membawa sebuah keberkahan. 

7. Ngalungsur Pusaka

Terakhir, ada tradisi upacara Ngalungsur yang ada di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Tradisi ini adalah proses upacara ritual di mana barang-barang pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Sunan Godog atau Kian Santang) dibersihkan atau dicuci dengan air bunga-bunga dan digosok dengan minyak wangi setiap setahun sekali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: